Ini Guru Agama di Sidoarjo Pemeran Sosok Jihadis Siksa Kubur

Ini Guru Agama di Sidoarjo Pemeran Sosok Jihadis Siksa Kubur

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 18 Apr 2024 13:44 WIB
Afrian Arisandy saat dijumpai detikJatim di Sidoarjo.
Afrian Arisandy saat dijumpai detikJatim di Sidoarjo. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Sidoarjo -

Film Siksa Kubur sukses menarik perhatian masyarakat, khususnya para pencinta film horor. Hingga saat ini Siksa Kubur telah ditonton lebih dari 2 juta orang sejak penayangannya pada 11 April 2024.

Berbeda dengan film horor lainnya, Siksa Kubur tampil dengan jalan cerita yang mengandung muatan religi. Berdurasi 1 jam 57 menit, film ini mengangkat kisah seorang perempuan yang ingin membuktikan bahwa siksa kubur hanyalah sebuah karangan.

Siksa Kubur mengisahkan seorang perempuan bernama Sita. Kedua orang tuanya baru saja meninggal akibat peristiwa bom bunuh diri. Kejadian itu membuat Sita tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu, ia mencari orang yang paling berdosa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika orang tersebut meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa siksa kubur dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi bagi yang tidak percaya dengan agama. Alih-alih berhasil membuktikannya, Sita justru mendapat teror gangguan dari makhluk gaib yang membuatnya ketakutan.

Afrian ArisandyAfrian Arisandy Foto: Dok. Instagram @afrianarisandy.real

Joko Anwar tak pernah main-main dalam menggarap film. Nama-nama besar di industri perfilman Indonesia turut membintangi film Siksa Kubur. Beberapa di antaranya bahkan merupakan peraih Piala Citra. Mereka adalah Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, Jajang C Noer, dan Christine Hakim.

ADVERTISEMENT

Selain nama tersebut, ada pula aktor dan aktris lain yang tak kalah berbakat, seperti Faradina Mufti, Widuri Puteri, Muzaki Ramdhan, Fachry Albar, Selamat Salma, bahkan ada pula aktor baru di kancah nasional, Afrian Arisandy yang merupakan warga asli Kabupaten Sidoarjo.

Afrian Arisandy memainkan peran yang memberikan dampak signifikan pada keseluruhan cerita. Ia memerankan sosok Jihadis, pelaku bom bunuh diri yang menyebabkan kedua orang tua Sita meninggal. Tatapannya yang penuh ketakutan serta gerak-geriknya yang misterius, menjadi ciri khas yang tak terlupakan bagi penonton.

Siapa sangka ternyata pemeran jihadis ini merupakan guru Pendidikan Agama Islam di SMK 10 Nopember Sidoarjo. Saat dijumpai detikJatim, Afrian menceritakan awal mula ia terlibat dalam film karya Joko Anwar. Ini dimulai saat casting film Perempuan Tanah Jahanam di tahun 2019.

"Saya gak tahu kalau itu filmnya Joko Anwar. Ternyata film Joko Anwar. Karena saye ngefans dari pertama kali yaudah saya coba untuk ikut. Tapi ternyata ribet juga, harus menyingkirkan banyak orang. Itu pun gak selesai, ada namanya final casting yang mengumpulkan beberapa yang lolos akhirnya terakhir di Pasuruan. Akhirnya ke sana, selesai tujuan saya cuma bisa ketemu Joko Anwar," kata Afrian kepada detikJatim, Kamis (18/4/2024).

Dari perjalanan casting dan sukses di Perempuan Tanah Jahanam, Afrian pun mendapat tawaran untuk bermain di Siksa Kubur. Ia menuturkan, saat tengah menulis naskah, Joko Anwar biasanya kerap membayangkan sosok yang akan memerankan tokoh di dalamnya.

Sehingga, saat mendapat peran sebagai jihadis, memang cocok dengan latar belakangnya sebagai guru Pendidikan Agama Islam. Sehingga,aktingnya terlihat sangat natural.

Afriantak menyangka meskipun hanya muncul di awal cerita, namun peran yang dimainkannya cukup melekat sampai jadi perbincangan masyarakat. Ia pun berterima kasih kepada Joko Anwar yang sudah mengajaknya berkarya.

"Untuk semuanya saya ucapkan terima kasih karena bisa diajak untuk berkarya. Ini project ketiga. (Project lainnya) web series nanti ada di Netflix, masih on going. Saya berterima kasih sekali, dia mengubah nasib saya dari yang awalnya guru biasa," kata Afrian.

Selain sebagai guru Pendidikan Agama Islam, pria berusia 41 tahun itu sudah cukup lama berkecimpung sebagai sineas lokal sejak tahun 2008. Tak hanya itu, dirinya juga aktif di Dewan Kesenian Sidoarjo dan saat ini tengah menjabat sebagai Ketua Komite Film Sidoarjo.

Meskipun mulai terjun ke kancah perfilman nasional, ia mengaku masih akan menetap di Sidoarjo dan melanjutkan profesinya sebagai guru. Menurutnya, justru berbagai tawaran dan kesempatan untuk main film akan digunakannya untuk menyuarakan soal kesejahteraan para guru.

"Untuk saat ini saya ingin menyuarakan tentang guru-guru yang mungkin (belum cukup sejahtera), kalau saya masih enak di sekolah besar (cukup terjamin kesejahteraan), melalui saya punya posisi di sini saya bisa ngomong soal guru, memperjuangkan soal guru," pungkasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads