Mengenal Mus Mulyadi Si Buaya Keroncong Asal Surabaya

Mengenal Mus Mulyadi Si Buaya Keroncong Asal Surabaya

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Senin, 27 Nov 2023 16:21 WIB
Mus Mulyadi
Mus Mulyadi (Foto: YouTube)
Surabaya -

Para pecinta musik keroncong tentu tidak asing dengan nama Mus Mulyadi. Mus Mulyadi merupakan salah seorang penyanyi keroncong asal Surabaya.

Ia lahir pada 14 Agustus 1945 di Surabaya. Lahir di keluarga seniman mendorong tumbuhnya bakat Mus Mulyadi untuk berkarir di industri musik.

Seperti apa sepak terjangnya hingga dijuluki sebagai Si Buaya Keroncong? Simak artikel berikut untuk mengenal Si Buaya Keroncong yang dilansir melalui situs resmi Universitas STEKOM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Karier di Industri Musik

Sebelum terjun sebagai seorang penyanyi, Mus Mulyadi terlebih dahulu membentuk band yang dinamakan 'Irama Puspita'. Band bentukannya tersebut terdiri dari tiga wanita di antaranya Titiek AR, Lies AR, dan Sugien. Irama Puspita pun berhasil merajai sederet lomba festival musik di Surabaya.

ADVERTISEMENT

Setelah bubarnya band bentukannya tersebut, Mus Mulyadi kemudian bergabung di sebuah band yakni Arista Birawa pada tahun 1964. Mus Mulyadi bersama rekan bandnya pun kemudian mengeluarkan album bertajuk Jaka Tarub pada 1965.

Mengadu Nasib ke Singapura

Dua tahun berselang, Mus Mulyadi kemudian meninggalkan bandnya untuk pergi ke Singapura untuk mencari kesempatan berkarier musik di sana. Namun, usaha Mulyadi bersama tiga temannya selama dua tahun mengadu nasib di Singapura pun tidak membuahkan hasil karena mereka tidak mendapat tawaran untuk tampil.

Mulyadi pun kemudian mencoba menggali peluang lainnya. Ia pun menciptakan lagu hingga terkumpul sejumlah 10 lagu. Di antaranya Sedetik Dibelai Kasih, Jumpa dan Bahagia, dan lainnya.

Kemudian, Mulyadi bersama temannya membentuk sebuah band yakni The Exotic. Adapun Mulyadi berperan sebagai bass sekaligus vokalis. Mulyadi kemudian mencoba menawarkan lagu ciptaannya tersebut ke Life Record di Jurong pada tahun 1969.

Life Record pun kemudian membuatkan 2 album Pop dan Keroncong dalam bentuk vinyl atau plat yang kerap disebut dengan EP7 (Extended Play). Dalam cover album tersebut, nama Mulyadi kemudian ditambahkan dengan kata Mus di depannya. Adapun Mus sendiri diambil dari penggalan nama sang ibu, Muslimah.

Meskipun berhasil mendapat uang dari album tersebut, Mus Mulyadi dan tiga rekannya memutuskan untuk kembali ke Tanah Air karena dirasa karier mereka belum membuahkan hasil di Singapura.

Berkarir Solo hingga Dapat Julukan King of Keroncong

Pada tahun 1971, Mus Mulyadi sempat bergabung ke dalam band bersama A. Riyanto yakni The Favourite's Group. Band tersebut mendapat tempat di hati masyarakat di mana band ini menjadi yang terpopuler dan menjadi legenda musik Indonesia.

Di tengah aktivitasnya sebagai seorang vokalis band Favourite's Group, Mus Mulyadi ditawarkan untuk menyanyikan sebuah lagu bahasa Jawa yang diciptakan oleh Is Haryanto. Lagu berjudul Rek Ayo Rek tersebut menjadi yang populer di pasaran.

Mus Mulyadi kemudian memutuskan hengkang dari Favourite's Group setelah menyelesaikan album Favourite's Group Vol.4 "Aku Tak Berdosa". Ia pun mencoba peruntungan menjadi penyanyi solo.

Mus Mulyadi kemudian mencoba peruntungan menyanyikan lagu bergenre keroncong pop. Siapa sangka hasil peruntungannya tersebut laris di pasaran. Karenanya, ia dijuluki sang 'Buaya Keroncong'. Tak hanya itu, ia pun juga mendapat julukan lain saat tampil di luar negeri. Ia dijuluki sebagai The King of Keroncong.

Bermain Film Layar Lebar

Kesuksesannya di industri musik, membawa Mus Mulyadi untuk mendapat tawaran sebagai pemain film. Adapun film yang pernah dibintanginya yakni Langkah-langkah di Persimpangan (1965), Putri Solo (1974), dan Aku Mau Hidup.

Kehidupan Pribadi

Pada 1975, Mus Mulyadi mempersunting seorang penyanyi JK Record yang sempat eksis di tahun 1980-an, Helen Sparingga. Dalam pernikahan tersebut, mereka dikarunia dua orang anak.

Mus Mulyadi Terkena Penyakit Diabetes

Mus Mulyadi diserang penyakit diabetes yang bahkan menyebabkan Mulyadi mengalami kebutaan di akhir tahun 2009. Kebutaan tersebut akibat dari komplikasi diabetes yang dideritanya sejak 1984.

Hingga pada 11 April 2019, Mus Mulyadi mengembuskan napas terakhirnya pada 11 April 2019 di Rumah Sakit Pondok Indah saat berjuang melawan penyakit diabetes yang dideritanya.

Lagu Keroncong Mus Mulyadi

Dewi Murni
Kota Solo
Dinda Bestari
Aryati
Solo di Waktu Malam
Kr. Telomoyo
Bunga Sakura
Mengapa Kau Menangis
Lambaian Bunga
Kr. Rindu Malam
dan masih banyak lagi




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads