Ikhtiar Cak Fauzi Bikin Kota Keris Mendunia

Nominator detikJatim Awards 2023

Ikhtiar Cak Fauzi Bikin Kota Keris Mendunia

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 25 Nov 2023 11:07 WIB
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo
Bupati Sumenep Achmad Fauzi (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tak main-main dalam mengembangkan warisan budaya di Sumenep. Sejumlah upaya dilakukan untuk mengenalkan Sumenep menjadi Kota Keris.

Salah satu upaya Cak Fauzi, sapaan akrabnya, yakni membangun Tugu Keris di perbatasan antara Pamekasan dan Sumenep. Tujuannya, agar Kota Keris ini semakin dikenal dan memiliki dampak bagi perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengawali pembangunan monumen tugu keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan dengan melakukan penempaan keris di Hari Jadi ke-754 Kabupaten Sumenep, Selasa (31/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Fauzi mengatakan, pembangunan Tugu Keris yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Sumenep dan Pamekasan ini sebagai ikhtiar untuk menduniakan predikat Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris.

"Pembangunan tugu atau penanda kawasan itu merupakan bagian untuk menunjukkan identitas bahwa Kabupaten Sumenep adalah Kota Keris, sesuai dengan ketetapan UNESCO bahwa Kabupaten Sumenep memiliki empu terbanyak di dunia," ujar Cak Fauzi.

ADVERTISEMENT

Memang, di pulau terujung di Madura ini, terdapat satu desa yang menjadi sentra perajin keris, yakni Desa Aeng Tong-tong. Desa ini meraih Juara 1 Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 oleh Kemenparekraf RI Kategori Daya Tarik Pengunjung.

Di desa ini, terdapat empu keris terbanyak di dunia, di mana hingga kini tercatat kurang lebih ada 446 orang yang masih aktif bersinggungan dengan produksi keris. Tak hanya orang tua, remaja hingga anak-anak juga aktif belajar menempa keris.

Desa KerisDesa Keris Foto: Andhika Lingga Putera/detikcom

Di tangan Cak Fauzi, Desa Aeng Tong-tong semakin berkilau. Hal ini sampai mengundang decak kagum dari Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Sandi, potensi wisata keris di Desa Aeng Tong-tong sangat luar biasa. Apalagi, sebagian besar warga di desa itu merupakan perajin keris dengan kualitas yang sangat baik.

"Saya sangat kagum melihat potensi yang luar biasa bahwa keris ini merupakan budaya tak benda yang sudah diakui UNESCO," kata Sandi kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).

Sandi pun sempat mencoba menempa keris, melihat para empu mengukir keris, serta mendengarkan paparan langsung pengurus di desa itu tentang proses penjualan hingga ekspor keris ke luar negeri.

Kekaguman Sandi ini berlanjut hingga membawa keris dari Desa Aeng Tong-tong menjadi suvenir resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022. Sejumlah delegasi negara asing semringah membawa keris ini pulang ke negaranya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bangga keris asal Desa Wisata Aeng Tong-tong, menjadi suvenir di ajang internasional.

Khofifah meyakini nama Desa Wisata Aeng Tong-tong akan semakin terangkat usai perhelatan KTT G20. Apalagi pada tahun 2014 lalu, desa ini juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia.

Desa wisata ini juga telah menyabet dua gelar luar biasa. Pertama, Rekor MURI sebagai Desa Dengan Empu Keris Terbanyak di dunia. Kedua, Desa Aeng Tong-tong juga dinobatkan sebagai Juara I ADWI 2022 Kategori Daya Tarik Pengunjung.

Desa Keris SumenepDesa Keris Sumenep Foto: Sunandi Mimo Raharja Suparta

Khofifah mengaku tak heran jika keris buatan Desa Aeng Tong-tong dipilih sebagai salah satu souvenir resmi KTT G20. Menurutnya, karya seni dari Desa Aeng Tong-tong ini sangat istimewa karena hasilnya halus, sangat detail, dan indah. Baik keris maupun warangka atau sarungnya. Selain itu, tahapan proses yang terbilang sangat rumit menjadikan waktu pengerjaan sebilah keris pun cukup lama.

"Semoga jumlah wisatawan yang datang ke desa ini pun semakin bertambah, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," ungkap Khofifah dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2022).

Lebih lanjut, Khofifah menerangkan aktivitas membuat keris di masyarakat Desa Aeng Tong-tong merupakan warisan turun temurun dari para leluhur yang dulunya seorang Empu, pembuat keris. Hingga kini, aktivitas tersebut masih terus dilestarikan. Bahkan telah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa wisata tersebut.

detikJatim Awards merupakan ajang penghargaan yang digelar detikJatim sebagai apresiasi kepada para tokoh, komunitas, hingga pemerintah daerah di Jawa Timur atas capaian kinerja dan sumbangsihnya kepada masyarakat. Dasar penghargaan dinilai oleh Tim Asesmen berdasarkan beberapa indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan. Nantikan edisi perdana detikJatim Awards yang bakal diselenggarakan di Singhasari Resort Kota Batu, Senin, 27 November 2023.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads