Kita sering menyebut guru sebagai pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Ternyata kalimat tersebut pernah ada dalam lirik lagu Hymne Guru.
Sebelumnya, dalam baris terakhir lagu Hymne Guru ada lirik Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda jasa. Kemudian lirik tersebut diubah menjadi Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Pembangun Insan Cendekia.
Perubahan lirik tersebut diatur dalam Surat Edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007, seperti dikutip detikJateng. Pengubahan ini dilakukan untuk semakin meningkatkan penghormatan dan derajat profesi guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat membedakannya, berikut lirik lagu Hymne Guru sebelum dan sesudah perubahan.
Lirik Lagu Hymne Guru: Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda Jasa
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
Baca juga: 50 Contoh Pantun Hari Guru Nasional 2023 |
![]() |
Lirik Lagu Hymne Guru: Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Pembangun Insan Cendekia
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau Patriot Pahlawan bangsa, Pembangun Insan Cendekia
Hymne Guru merupakan lagu yang biasa dinyanyikan saat memperingati Hari Guru Nasional. Lagu ini diciptakan oleh Sartono.
Siapa Sartono?
Sartono merupakan mantan guru seni musik yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur. Ia lahir di Madiun, 29 Mei 1963.
Sejak kecil, Sartono gemar bermain musik. Namun ia putus sekolah saat menginjak kelas 2 di SMAN 3 Surabaya. Ia terhimpit masalah ekonomi.
Sartono kemudian bekerja di Lokananta, perusahaan rekaman dan produsen piringan hitam. Ia lalu bergabung dengan grup musik keroncong milik TNI AU di Madiun.
Terciptanya Lirik Hymne Guru
Pada suatu hari di tahun 1980, Sartono menuju Perhutani Nganjuk untuk mengajar kulintang. Dalam perjalanan, ia tidak sengaja membaca pengumuman Lomba Cipta Lagu Hymne Guru.
Sartono berusaha keras menulis lirik. Sehingga tersurat kalimat 'pahlawan tanpa tanda jasa' di baris akhir.
Perjuangan Sartono belum berakhir. Ia tak punya uang saat hendak mengirim lirik lagu tersebut. Ia rela menjual jas agar lirik tersebut terkirim.
Hasil tak mengkhianati usaha. Sartono menjadi juara dalam lomba tersebut. Lomba Cipta Lagu Hymne Guru diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional. Yang kini menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sartono meninggal pada 1 November 2015, saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. Ia mengalami komplikasi di antaranya gejala stroke, sakit jantung, kencing manis, dan penyumbatan darah di otak.
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/fat)