3 Bahasa Daerah yang Digunakan di Malang Raya

3 Bahasa Daerah yang Digunakan di Malang Raya

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Selasa, 21 Nov 2023 14:30 WIB
Alun-alun Tugu Kota Malang
Alun-alun Tugu Kota Malang/Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim
Malang -

Keberagaman budaya Indonesia dapat terlihat melalui bahasa yang digunakan. Selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, terdapat sejumlah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di suatu daerah. Seperti di Malang Raya yang menggunakan empat bahasa.

Dilansir dari Repositori Institusi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terdapat tiga bahasa yang digunakan masyarakat di Malang. Di antaranya bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Bajo.

Bahasa yang Digunakan Masyarakat Malang

Tidak hanya bahasa daerah, masyarakat juga menggunakan bahasa walikan. Seperti apa penggunaan bahasa di Malang? Berikut detikJatim rangkumkan tiga bahasa daerah dan satu bahasa khas Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bahasa Jawa

Bahasa Jawa merupakan bahasa yang dituturkan masyarakat dari Pulau Jawa. Di antaranya mereka berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun dialek bahasa Jawa yang berada di Jawa Timur terbagi menjadi empat, yakni dialek Jawa Timur, dialek Osing, dialek Tengger, dan dialek Solo-Yogya. Malang menggunakan dialek Jawa Timur dalam keseharian diikuti daerah lainnya seperti Surabaya, Jember, serta Bojonegoro.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dialek Osing hanya digunakan masyarakat yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Wilayah yang menggunakan dialek tersebut di antaranya di Kecamatan Banyuwangi, Srono, dan Kalipuro. Dialek Tengger dituturkan masyarakat Tengger, terutama di Kecamatan Sukapura dan Kabupaten Probolinggo.

2. Bahasa Madura

Meskipun bahasa ini berasal dari Pulau Madura, bahasa Madura juga dituturkan masyarakat di Malang, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Pulau Bawean (Kabupaten Gresik).

Adapun dialek bahasa Madura terbagi menjadi dua, yakni dialek Pulau Madura dan dialek Pulau Bawean. Perbedaan di antara kedua dialek ini sebesar 53 persen. Masyarakat di Malang sendiri lebih menggunakan dialek Pulau Madura.

Perbedaan bahasa Madura berdasarkan penghitungan dialektometri dibanding dengan ketiga bahasa lainnya, seperti bahasa Jawa, Bajo, dan Bali mencapai 90 persen.

3. Bahasa Bajo

Bahasa yang digunakan masyarakat selanjutnya ialah bahasa Bajo. Bahasa ini merupakan bahasa tutur yang digunakan masyarakat dari Pulau Sulawesi. Dengan bahasa Jawa, Madura, dan Sunda memiliki perbedaan berkisar 81-100%.

4. Bahasa Walikan

Selain ketiga bahasa tersebut, masyarakat Malang juga memiliki bahasa khas yang disebut dengan bahasa Walikan. Dalam istilah bahasa Indonesia, bahasa Walikan memiliki arti bahasa terbalik.

Penggunaan bahasa ini cukup sederhana, di mana kata disusun secara terbalik. Contohnya, kamu menjadi umak, mas menjadi sam, dan lainnya.

Bahasa yang dirujuk dalam penuturan bahasa Walikan berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Adapun bahasa yang dibalik tidak ada ketentuannya, hanya saja kata yang dibalik dipergunakan agar lebih enak didengar.

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads