Mengenal Reog Kendang Tulungagung: Sejarah, Gerakan hingga Kostumnya

Mengenal Reog Kendang Tulungagung: Sejarah, Gerakan hingga Kostumnya

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Selasa, 14 Nov 2023 13:30 WIB
Reog Kendang Tulungagung
Reog Kendang Tulungagung/Foto: Website Desa Tugu Tulungagung
Tulungagung -

Reog Kendang adalah kesenian asal Tulungagung. Kesenian ini diciptakan terinspirasi dari kisah enam prajurit yang mengiringi sang ratu.

Seperti apa sejarah dan gerakan pementasan Reog Kendang Tulungagung? Apa saja kostum yang digunakan dalam setiap pementasannya?

Serba-serbi Reog Kendang:

Reog Kendang sangat populer di Tulungagung. Namun tak seperti Reog Ponorogo, kesenian Reog Kendang menampilkan penari dengan membawa alat musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak serba-serbi Reog Kendang seperti dilansir dari jurnal berjudul Penanaman Nilai-Nilai Moral melalui Kesenian Reog Kendang terhadap Pelajar di Kabupaten Tulungagung karya Wiga Nugraheni.

1. Sejarah Kesenian Reog Kendang

Konon, Reog Kendang sudah ada sejak tahun 1978. Tarian tersebut menceritakan kisah seorang prajurit Kedirilaya beserta rombongan, yang mengiringi Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud. Rombongan terdiri dari enam prajurit.

ADVERTISEMENT

Tarian Reog Kendang mengisahkan kesulitan yang dialami para prajurit dalam perjalanan mengiringi sang ratu. Mulai dari menuruni lembah curam dan terjal, membawa beban perbekalan yang berat, hingga berjalan sampai terbungkuk-bungkuk.

Sesampainya di puncak gunung, mereka melihat sang ratu terjatuh ke dalam kawah. Para prajurit pun membantu sang ratu dengan mengeruk kawah tersebut. Prajurit lainnya, Jathsura ikut terjun yang menyebabkan ia tewas terkubur dalam kawah.

Gerakan-gerakan tersebut menjadi gerakan simbolis dalam tari Reog Kendang. Di mana gerakan banyak menggunakan langkah kaki dengan beragam variasi, gerakan dari kepala hingga pundak, dan ekspresi wajah yang serius.

2. Bentuk Penyajian

Reog Kendang dilakukan oleh penari berjumlah enam orang. Masing-masing penari dibekali kendang atau dhondong selama pertunjukan. Setiap kendang yang dibawa penari beragam, mulai dari kendang kerep, kendang arang, kendang imbal 1, kendang imbal 2, kendang keplak, dan kendang trinthing.

Selama pertunjukan, penari Reog Kendang akan menari dengan iringan musik dan lagu Jawa. Alat musik yang biasanya digunakan mengiringi pertunjukan Reog Kendang, yakni kenong, gong, dan terompet.

Adapun kenong dan gong menggunakan jenis instrumen nada 5 slendro. Lagu Jawa yang kerap dibawakan untuk mengiringi Reog Kendang, di antaranya Gandariya, Angkleng, Loro-loro, Pring Padapring, Ijo-ijo, dan masih banyak lagi.

3. Gerakan dalam Reog Kendang

Dengan berjumlah enam orang, penari akan melakukan sembilan gerakan. Setiap pergantian gerakan akan ditandai dengan aba-aba oleh pengendang dhodhog kerep.

  • Gerak Baris: gerakan berbaris lurus dengan dhohog kerep berada di barisan paling depan. Kemudian kaki berjalan mengikuti irama kendang. Gerakan ini dilakukan saat masuk dan keluar arena pertunjukan.
  • Gerak Sundangan: gerakan bahu dan kepala dengan badan yang membengkok. Bila dilihat, gerakan ini menyerupai sapi atau kerbau yang sedang menyundang.
  • Gerak Andul: gerakan yang dilakukan dengan mengayunkan kaki kanan ke depan dan belakang.
  • Gerak Menthokan: gerakan yang dilakukan dengan cara berjalan sambil jongkok. Gerakan ini serupa dengan gaya menthok yang berjalan dengan pinggul yang digoyang-goyang.
  • Gerak Gejoh Bumi: gerakan yang dilakukan dengan badan yang sedikit membungkuk dan kaki kanan di depan menampak datar. Sementara itu, kaki kiri berada di belakang dengan mengangkat tumit sambil digejoh-gejohkan ke tanah.
  • Gerak Ngongak Sumur: dilakukan dengan cara menggerakkan kaki ke depan dan ke belakang. Pada saat kaki kanan bergerak ke depan, mata melihat ke bawah. Saat kaki kanan ke belakang, pandangan mata ke depan. Gerakan ini dilakukan secara berulang.
  • Gerak Midak Kecik: dilakukan dengan berjalan mundur dengan ujung kaki menapak terlebih dulu kemudian diikuti dengan tumit.
  • Gerak Lilingan: gerakan yang dilakukan secara berpasangan. Adapun gerakan ini dilakukan dengan cara ngiling maju berpapasan.
  • Gerak Kejang: dilakukan dengan berjalan, tumit diangkat, dan posisi seperti orang kejang (badan kaku seperti robot).

4. Kostum Reog Kendang

Kostum yang digunakan penari Reog Kendang adalah kostum prajurit zaman dahulu. Kostum prajurit berlengan panjang dengan motif berwarna kuning di dada.
Celana yang digunakan sepanjang dengkul dilengkapi beberapa pelengkap seperti stagen, kain batik, dan sampur berwarna.

Kemudian penari juga akan mengenakan hiasan kepala berupa ikat kepala, sumping, dan iker yang dilingkarkan ke kepala. Penari juga mengenakan kaus kaki dan klitik pada bagian kaki. Juga ada aksesori seperti keris, gelang tangan, dan kendang yang diikat menggunakan sampur.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads