Pagelaran Opera Majapahit: Gayatri Sang Sri Rajapatni berlangsung epik di Trowulan, Mojokerto. Pagelaran ini memadukan seni teaterikal, musik tradisional dari berbagai etnis, serta seni kontemporer instalasi cahaya.
Selama 1 jam lebih penonton disuguhi drama teaterikal yang memukau. Memadukan keluwesan gerak para pelakon, film di layar LCD raksasa, pencahayaan, iringan musik tradisional serta narasi cerita berbahasa Indonesia dan Jawa Kuno.
Sehingga para penonton bisa menangkap jalannya cerita sarat perjuangan Gayatri, istri Raden Wijaya. Wanita bergelar Rajapatni tersebut putri Kertanegara, raja terakhir Singasari. Sang ayah wafat karena pemberontakan Jayakatwang 1292 masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opera Majapahit merupakan karya penulis naskah sekaligus sutradara Mia Johanbes atau Mhyajo. Kisah tentang Gayatri, istri Raden Wijaya yang ia tulis sejak 2018 itu, dipentaskan pertama kali di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada Oktober 2022.
![]() |
Untuk pagelaran malam ini, lanjut Mhyajo, pihaknya menggandeng para seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari para pelakon, musisi, hingga tim produksi. Format Opera Majapahit: Gayatri Sang Sri Rajapatni dibuat berbeda dari tahun lalu.
"Kami tayangkan film yang kami rekam dalam pementasan tahun lalu di Teater Jakarta, musik dimainkan Franki Raden, beberapa pelakon utama kami hadirkan untuk memperkuat cerita adegan di layar LED dan narator berbahasa Indonesia dan Jawa Kuno," terangnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu (4/11/2023).
Operasi malam ini juga mengisahkan peristiwa bersejarah berdirinya Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya 1293 masehi. Tahtanya dilanjutkan putranya Jayanegara setelah ia wafat 1309 masehi. Beberapa tahun kemudian, Jayanegara juga mangkat karena dibunuh tabibnya, Ra Tanca 1328 masehi.
Namun, Gayatri yang berhak atas tahta Ratu Majapahit memilih menjadi biksuni. Sehingga singgasana kerajaan diserahkan kepada putrinya, Tribuwana Tunggadewi tahun 1329 masehi. Opera Majapahit episode pertama juga mengisahkan Hayam Wuruk, putra Tribuwana Tunggadewi sebagai raja Majapahit tersukses yang menyatukan nusantara.
Pada episode kedua, Mhyajo akan mengangkat sosok Tribuwana Tunggadewi, putri Raden Wijaya dan Gayatri. Lanjutan opera Majapahit itu akan ditampilkan di gedung kesenian Jakarta Desember mendatang.
Komposer dan Penata Musik Franki Raden menjelaskan, musik yang mengiringi Opera Gayatri malam ini dari Indonesian National Orchestra. Orkestra dengan 14 personel ini menggunakan alat musik tradisional yang beragam, serta pemain dari berbagai etnis dan komponen musiknya berdasarkan instrumen-instrumen nusantara.
"Sebuah orkestra yang menggabungkan semua alat-alat musik tradisi dari seluruh Indonesia. Kalau dihubungkan dengan Operasi Gayatri, Ini semacam The Next Project Majapahit. Saya merasa pas ikut menggarap opera ini," jelasnya.
Gelaran Opera Gayatri kian epik dengan festival cahaya. Para seniman menggunakan seni kontemporer untuk menghasilkan instalasi cahaya yang menawan. Sebagai contoh cahaya berbentuk Surya Majapahit dan Pilar-pilar Negarakertagama.
"Supaya para pengunjung merasakan seni visual dan sensasi baru menikmati sejarah dan semuanya berkaitan dengan Opera Gayatri," ujar Penanggungjawab festival cahaya, M Janna Bindiar.
Operai Majapahit: Gayatri Sang Sri Rajapatni menjadi rangkaian Gaung Sakala Bumi Majapahit untuk memeringati 730 tahun lahirnya Kerajaan Majapahit. Lahirnya kerajaan pemersatu nusantara ini ditandai dengan penobatan Raden Wijaya sebagai Raja pertama Majapahit pada 12 November 1293 masehi.
Gaung Sakala yang mengusung tema 'Merawat Peradaban Majapahit' ini buah kerja sama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim dengan Ditjen Kebudaan, serta Ditjen Perfilman Musik dan Media (PMM) Kemendikbud Ristek. Sedangkan Opera Gayatri untuk menggali nilai-nilai dari sosok inspiratif dari masa lalu.
"Ini salah satu bentuk mengaktualkan tokoh-tokoh masa lalu yang sebetulnya sangat menginspirasi kita semua, sebagai upaya mewujudkan ketahanan budaya," terang Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Fitra Arda.
Fitra menambahkan agar berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit bermanfaat bagi masyarakat, harus didukung dengan beragam kegiatan. Salah satunya gelaran Opera Majapahit: Gayatri Sang Sri Rajapatni malam ini. Gelaran ini memadukan nilai sejarah, seni, budaya dan teknologi yang bisa diterima semua kalangan.
"Kami ingin mengangkat kembali memori bangsa kita terkait peninggalan Majapahit, juga menguatkan kesadaran kita untuk melestarikan kawasan ini menjadi bagian penting sebagai inspirasi kita membangun bangsa," tandasnya.
(abq/iwd)