Lirik Lingsir Wengi, Tembang Jawa Pelindung Jiwa Karya Sunan Kalijaga

Lirik Lingsir Wengi, Tembang Jawa Pelindung Jiwa Karya Sunan Kalijaga

Savira Oktavia - detikJatim
Rabu, 25 Okt 2023 16:30 WIB
Kisah Wali Songo Sunan Kalijaga
Ilustrasi Sunan Kalijaga/Foto: Ilustrasi Fauzan Kamil
Surabaya -

Berikut ini uraian mengenai tembang Lingsir Wengi karya Sunan Kalijaga. Mulai lirik, terjemahan hingga maknanya.

Dalam proses kreatifnya, seorang musisi berusaha menyampaikan pesan kepada pendengarnya melalui lirik lagu. Pesan yang terkandung dalam lagu merupakan representasi dari pikiran atau perasaan si pencipta. Seperti halnya dalam lagu Lingsir Wengi karya Sunan Kalijaga.

Selain media wayang, Sunan Kalijaga juga memanfaatkan tembang dalam menyebarkan dakwahnya. Tembang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap bermakna ataupun sebagai tembang perlindungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembang ini diberi nama Kidung Kawedar dan Kidung Rumekso ing Wengi. Atau yang lebih dikenal dengan nama Lingsir Wengi.

Berikut uraian lengkap mengenai tembang Lingsir Wengi karya Sunan Kalijaga, yang dikutip dari karya ilmiah Makna Lirik Lagu Lingsir Wengi Karya Sunan Kalijaga (Analisis Semiotika Roland Barthes) oleh Nurul Layli.

Pembacaan kidung Suluk Linglung di Kadilangu, Jumat (8/7/2022)Pembacaan kidung Suluk Linglung di Kadilangu, Jumat (8/7/2022)/ Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Tembang Lingsir Wengi karya Sunan Kalijaga:

1. Lirik Tembang Lingsir Wengi

Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Niwah panggawe ala
Gunaning wong luput
Geni atemahan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing mami
Guna duduk pan sirno

Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak

Pagupakaning warak sakalir
Nadyam arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa

Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryasaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman

Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami

Netraku ya Muhammad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampung pepak sakathahe para nabi Dadya sarira tunggal

2. Terjemahan Lirik Tembang Lingsir Wengi

Ada sebuah kidung doa permohonan di tengah malam
Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit
Terbebas dari segala petaka
Jin dan setanpun tidak mau mendekat
Segala jenis sihir tidak berani
Apalagi perbuatan jahat, guna-guna tersingkir
Api menjadi air
Pencuripun menjauh dariku
Segala bahaya akan lenyap

Semua penyakit pulang ke tempat asalnya
Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih
Semua senjata tidak mengena
Bagaikan kapuk jatuh di besi
Segenap racun menjadi tawar
Binatang buas menjadi jinak
Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak

Kandangnya semua badak
Meski batu dan laut mengering
Pada akhirnya semua slamat
Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat dan semua rasul dalam lindungan Tuhan
Hatiku Adam dan otakku Nabi Sis
Ucapanku adalah nabi Musa

Nafasku nabi Isa yang teramat mulia
Nabi Yakub pendengaranku
Nabi Daud menjadi suaraku
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku
Nabi Sulaiman menjadi kesaktianku
Nabi Yusuf menjadi rupaku
Nabi Idris menjadi rupaku
Ali sebagai kulitku
Abu Bakar darahku dan Umar dagingku
Sedangkan Usman sebagai tulangku

Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia
Siti Aminah sebagai kekuatan badanku
Nanti Nabi Ayub ada di dalam ususku
Nabi Nuh di dalam jantungku
Nabi Yunus di dalam otakku

Mataku ialah Nabi Muhammad
Air mukaku rasul
Dalam lindungan Adam dan Hawa
Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan

3. Makna Lagu Lingsir Wengi

Pemberian nama Lingsir Wengi berasal dari nama lain Kidung Rumekso ing Wingi karya Sunan Kalijaga. Lagu ini dijadikan sebagai media menyampaikan dakwah ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Dalam hal ini, Sunan Kalijaga menggunakan pakem Durma setelah melaksanakan sholat malam.

Pada dasarnya, lagu Lingsir Wengi diciptakan untuk menolak bala godaan makhluk halus, sekaligus menjadi pengingat agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.

Demikian, Kidung Rumeksa ing Wengi atau Lingsir Wengi berupa doa yang diajarkan Sunan Kalijaga yang disampaikan dalam bahasa Jawa. Di samping itu, terdapat kepercayaan yang mengatakan hendaknya pengamalnya melakukan puasa mutih agar doa tersebut terkabul.

4. Biografi Singkat Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga merupakan tokoh wali yang lahir sekitar tahun 1450 SM di Tuban, yang dikenal dengan nama kecil Raden Said. Dalam perjalanannya menuntut ilmu, Sunan Kalijaga berguru dengan beberapa tokoh wali lainnya, seperti Sunan Bonang, Sunan Ampel, dan Sunan Giri.

Melalui guru spiritualnya, Raden Said mampu mewarisi ilmu-ilmu agama. Bahkan, ia juga berguru ke Pasai dan dakwah di wilayah Semenanjung Malaya hingga wilayah Patani di Thailand Selatan, sebelum akhirnya kembali ke Jawa dan diangkat menjadi anggota Wali Songo.

Sunan Kalijaga menggunakan media budaya Jawa untuk menarik perhatian masyarakat, agar dapat menerima ajaran Islam. Media yang digunakan berupa pertunjukan wayang kulit, seni ukir, gamelan, dan sebagainya.


Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads