.webp)
Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) di Kota Blitar menjadi saksi perlawanan para tentara genie ) dengan penjajah Belanda. TGP yang didominasi para pelajar dengan usia SMP - SMA/SMK ini tak gentar melawan Belanda yang hendak merebut kemerdekaan.
Aksi heroik para tentara pelajar sepanjang tahun 1947-1949 ini harusnya menjadi teladan para generasi muda saat ini. Namun, sayangnya keberadaan TGP di Blitar belum banyak diketahui.
"Aksi TGP ini sangat besar, tapi kurang diketahui banyak orang. Karena cenderung lebih mengenal Supriyadi dengan PETA, dan tokoh besar seperti Bung Karno," kata Pegiat Sejarah Kemerdekaan Blitar Rully Agassy kepada detikJatim, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rully, aksi perlawanan TGP yang merupakan tentara pelajar tak bisa dilupakan. Kemampuan mereka (TGP) dalam membuat bahan peledak, persenjataan dan sebagainya patut diapresiasi.
"TGP ini kan pelajar teknik ya, jadi mereka saat itu sudah mampu membuat bahan peledak, dan persenjataan lainnya. Ini sudah hebat sekali, dan perlu diketahui," terangnya.
Keberadaan monumen TGP yang menjadi tanda perlawanan seharusnya diimbangi dengan kegiatan lain, untuk mengenalkan TGP. Termasuk kegiatan peringatan aksi TGP pada setiap Mei. Maupun mengajak para siswa berkunjung dan memahami semangat para TGP.
"Kalau saat ini sepertinya masih kurang diketahui para pelajar, atau masyarakat. Mereka (pelajar) lebih tahu PETA, dibandingkan TGP. Padahal TGP di usia pelajar juga turut mempertahankan kemerdekaan, ini harusnya menjadi perhatian," tandas Rully.
(sun/iwd)
