Kenapa Batik Surabaya Begitu Unik?

Kenapa Batik Surabaya Begitu Unik?

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Senin, 02 Okt 2023 17:30 WIB
Perajin membatik dengan kuas di selembar kain di Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Tempat untuk pelatihan batik bagi masyarakat tersebut juga memproduksi batik dengan berbagai motif yang dijual ke pasaran dengan kisaran harga Rp125 ribu sampai Rp5 juta per lembar. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Perajin membatik dengan kuas di selembar kain di Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022)/Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Surabaya -

Batik setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya Surabaya. Adapun keunikan batik khas Surabaya terlihat pada beberapa hal. Berikut alasan mengapa batik Surabaya berbeda dengan daerah lain.

Beberapa ciri khas batik pada umumnya terlihat pada motif dan warnanya. Batik pada umumnya memiliki ciri khas warna yang cenderung gelap (cokelat dan hitam). Kerap kali menggunakan motif rangkaian bunga.

Sementara itu, Surabaya tidak menerapkan ciri-ciri batik umum tersebut. Adapun ciri khas yang dimiliki batik Surabaya di antaranya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Bukan daerah dengan tradisi membatik
  • Warnanya cenderung mencolok
  • Motif menggunakan ikon Kota Surabaya
  • Memiliki makna yang simbolik

Motif batik khas Surabaya juga identik. Seperti motif kembang semanggi, ayam jago dalam legenda Sawunggaling, perahu khas Surabaya, serta suro dan boyo.

Perajin membatik dengan kuas di selembar kain di Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Tempat untuk pelatihan batik bagi masyarakat tersebut juga memproduksi batik dengan berbagai motif yang dijual ke pasaran dengan kisaran harga Rp125 ribu sampai Rp5 juta per lembar. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.Perajin membatik dengan kuas di selembar kain di Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022)/ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Motif Batik Surabaya

Dilansir dari laman Batiqa Hotel Darmo Surabaya, terdapat tujuh motif batik khas Surabaya. Berikut daftar lengkapnya.

ADVERTISEMENT

1. Motif Batik Parang

Jenis motif batik ini dibuat pada zaman Kerajaan Mataram. Kata parang diambil dari kata pereng yang diartikan sebagai lereng.

Pemberian nama tersebut bukan tanpa alasan. Pola batik membentuk garis-garis lengkung dengan arah menurun seperti bentuk lereng.

Garis-garis tersebut bila dilihat membentuk huruf S yang saling menyambung. Huruf S yang saling menyambung tersebut tampak seperti ombak samudera.

2. Motif Batik Sidomukti

Motif batik Sidomukti melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan. Motif batik ini kerap kali digunakan saat acara pernikahan dengan adat Jawa.

Adapun ciri khas batik Sidomukti terlihat dari motif lengkungan-lengkungan simetris yang berwarna cokelat. Warna cokelat didapatkan melalui soga alam.

3. Motif Batik Kawung

Identik dengan buah kawung atau sejenis kolang-kaling. Motif batik ini terdiri dari buah kawung yang tersusun secara geometris.

Filosofi motif Kawung melambangkan harapan. Pejabat kerajaan dulu sering menggunakan batik motif ini karena menggambarkan kepribadian seorang pemimpin.

4. Motif Batik Ujung Galuh

Motif batik ini memvisualisasikan ikon Kota Pahlawan. Dengan memadukan gambar hiu, buaya, dan daun semanggi.

Gambar suro (hiu) dan boyo (buaya) bertarung pada kain batik ini melambangkan keberanian. Gambar daun semanggi ditafsirkan sebagai lambang cinta kasih.

5. Motif Batik Sawunggaling

Dibuat oleh Putu Sulistiani, batik jenis ini didapatkan melalui kisah Joko Berek atau Sawunggaling. Sosok Joko Berek dikenal sebagai orang yang tidak pernah terkalahkan ketika bertanding.

Joko Berek divisualisasikan dengan gambar ayam jago miliknya. Batik Sawunggaling memiliki warna cerah yakni ungu.

6. Motif Batik Cheng Ho

Terinspirasi dari kisah Laksamana Cheng Ho, ciri khas batik ini menggunakan motif kapal layar besar milik Cheng Ho. Adapun batik motif Cheng Ho ini memiliki warna cerah.

7. Motif Batik Mangrove

Mangrove (bakau) ini dapat ditemukan di bagian timur Kota Surabaya. Keberadaan mangrove dijadikan sebagai motif untuk membuat desain batik Surabaya.

Warna yang tampak pada batik motif Mangrove diambil dari warna visual tanaman mangrove. Seperti cokelat kehijauan, cokelat muda, dan hijau kekuningan.

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads