Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan komitmen kuat Pemkab Sumenep dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal Madura. Salah satunya adalah melestarikan tradisi karapan sapi.
Komitmen melestarikan tradisi tersebut diwujudkan dengan menggelar lomba karapan di lapangan karapan sapi di Kecamatan Bluto.
Selain menjadi tontonan masyarakat sebagai sebuah hiburan, kompetisi karapan sapi yang digelar Pemkab Sumenep kali ini sekaligus sebagai ajang seleksi untuk mengikuti prestisiusnya Piala Presiden RI pada tanggal 8 Oktober untuk tingkat Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Animo masyarakat terhadap pagelaran ini cukup tinggi. Itu terlihat dari jumlah peserta yang ikut, yaitu 48 peserta dengan perincian 24 peserta dari wilayah daratan dan 24 peserta dari kepulauan.
Dari keseluruhan peserta, nantinya akan ada 6 pemenang yang akan mewakili Kabupaten Sumenep pada ajang Piala Presiden RI pada tanggal 8 Oktober.
"Ini adalah kebanggaan kita bersama. Animonya tetap harus kita bangun agar generasi muda juga dapat terlibat dalam menjaga tradisi berharga ini," ujar Bupati Fauzi saat membuka lomba Kerapan Sapi, sabtu (23/9/2023).
Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini mengatakan karapan sapi merupakan salah satu warisan menek moyang masyarakat Madura yang harus dilestarikan dan dijaga. Tradisi karapan sapi bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Madura.
"Saya sendiri memberikan dukungan penuh dalam menjaga tradisi karapan sapi ini. Saya bahkan membeli sapi dan mengikutsertakannya dalam kompetisi ini," tambah orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini seraya tersenyum.
Atas nama Pemkab Sumenep, Cak Fauzi berharap agar generasi muda juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga dan menghargai warisan budaya yang begitu berharga ini.
(hil/iwd)