5 Contoh Puisi Kemerdekaan Inspiratif

5 Contoh Puisi Kemerdekaan Inspiratif

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Rabu, 16 Agu 2023 22:40 WIB
Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menggelar aksi teatrikal sosiodrama.
Ilustrasi membaca puisi kemerdekaan inspiratif/Foto: Chelsea Olivia Daffa
Surabaya -

Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023 bisa dimeriahkan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan berpuisi tentang kemerdekaan.

Puisi kemerdekaan bisa disampaikan melalui media sosial. Bisa juga dengan mengikuti lomba puisi spesial Hari Kemerdekaan Indonesia.

Sebab biasanya, banyak yang menggelar lomba puisi tema kemerdekaan di momen HUT RI. Terutama untuk anak-anak dan pelajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang ingin berpuisi di momen HUT RI, bisa menyimak ulasan berikut ini. Ada sederet contoh puisi yang inspiratif.

Lomba baca puisi tingkat SMA/SMK se-Jembrana, Minggu (16/10/2022).Ilustrasi Lomba baca puisi/ Foto: I Ketu Suardika

Contoh Puisi Kemerdekaan Inspiratif:

Puisi Kemerdekaan #1

Puisi kemerdekaan berikut ini merupakan puisi karya Mariam Ashraf, yang dikutip dari situs resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sisi Perjuangan

Bendera Holandia telah berada di setiap gang buntu
Mengepak di langit negaraku mempersempit cita-citaku hingga nafasku hilang
Wahai negara suciku Indonesia
Negara hijauku yang telah bertahan lama melihat ragam bendera di atas bangunannya
Tanahmu haus akan darah para pahlawan yang memanggil setiap jiwa, memuaskan tumpah darah pahlawan, yang menjadikan tanahmu subur untuk kemerdekaan dan kebebasan
Darah pahlawan telah membangun negeri ini, bak sinar matahari yang membentengi, mengabadikan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan
Demi tanahmu Indonesiaku, kami akan mengangkat benderamu sampai ke langit ketujuh, suara kemerdekaan akan terus bergema di setiap jalan
Demi tanah ini kita akan berteriak, sampai darah kita habis kita akan berteriak, Merdeka! Merdeka! Sampai nama Indonesiaku mendunia
Wahai Indonesia, hai Indonesia! Aku ingin mendengar teriakanmu yang setia bahwa darah pahlawan tidak sia-sia

Ayo, berteriak Merdeka! Merdeka!
Dengan jiwa, hidup, dan usia kami
Kami akan menjaga tanah ini
Senyum manis Indonesiaku
Melarutkan kebencian musuh
Jangan bersedih, jangan bersedih dan angkatlah kepalamu setinggi-tingginya

Hari ini tanahmu merdeka lagi
Darah para pahlawan akan tetap dalam warna benderamu untuk menghidupkanmu kembali
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah Air Jaya pasti
Indonesiaku

Puisi Kemerdekaan #2

Puisi kemerdekaan berikut ini merupakan puisi karya Ahmad Mustofa Bisri, yang dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).

Rasanya Baru Kemarin

Rasanya
Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia

Rasanya
Gaung pekik merdeka kita
Masih memantul-mantul tidak hanya
Dari para jurkam PDI saja

Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah 71 tahun lamanya.

Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia
Sudah banyak yang tiada. Penerus-penerusnya
Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha
Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa
Sudah banyak yang turun tahta
Taruna-taruna sudah banyak yang jadi
Petinggi negeri
Mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi
Sudah banyak yang jadi menteri dan didemonstrasi

Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad lamanya

Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi
Sudah banyak yang meneriakkan reformasi
Tanpa merasa risi

Rasanya baru kemarin
Rakyat yang selama ini terdaulat sudah semakin pintar mendaulat
Pejabat yang tak kunjung merakyat pun terus dihujat dan dilaknat

Rasanya baru kemarin
Padahal sudah enam puluh tahun lamanya

Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh
Padahal pembangunan badan yang kemarin dibangga-banggakan sudah mulai runtuh

Kemajuan semu masih terus menyeret dan mengurai
pelukan kasih banyak ibu-bapa
dari anak-anak kandung mereka
Krisis sebagaimana kemakmuran duniawi
Masih terus menutup mata
banyak saudara terhadap saudaranya

Daging yang selama ini terus dimanjakan
kini sudah mulai kalap mengerikan
Ruh dan jiwa
sudah semakin tak ada harganya

Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan
para penguasa berlaku sewenang-wenang
kini sudah pandai menirukan

Tanda-tanda gambar sudah semakin banyak jumlahnya
Semakin bertambah besar pengaruhnya
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda
Kepentingan sendiri dan golongan
sudah semakin melecehkan kebersamaan

Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah 71 tahun kita merdeka

Puisi Kemerdekaan #3

Puisi kemerdekaan berikut ini merupakan puisi karya Sri Wahyuni, S.Pd, yang dikutip dari situs resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kehidupan Rimba

Hidup bebas
Di rimba raya
Tanpa Undang-undang
Tanpa aturan

Siapa kuat
Dia berkuasa
Siapa lemah
Dia jadi budak

Tak kenal
Iba dan kasih saying
Demi kekuasaan
Saling membinasakan
Mementingkan diri sendiri
Egois
Tak kenal
Persatuan dan kesatuan

Puisi Kemerdekaan #4

Puisi kemerdekaan berikut ini merupakan puisi karya Sri Wahyuni, S.Pd, yang dikutip melalui situs resmi Perpustakaan Nasional.

Rintihan Hati

Aku...
Pemilik bumi ini
Aku...
Asli warga pribumi

Harusnya aku
Menjadi majikan
Penguasa lahan
Untuk kemakmuran

Namun...
Kenyataan berkata "beda"

Lahanku, hak-ku, bahkan kebahagiaanku
Semua sirna
Dirampas penjajah

Kini aku...
Dijadikan budan
Jangankan masa depan
Hidup hari ini saja
Layu tanpa harapan

Puisi Kemerdekaan #5

Puisi kemerdekaan berikut ini merupakan puisi karya Della Selsy Maharani, yang dikutip dari situs resmi SMP Negeri 38 Semarang Kota.

Sang Merah Putih

Selama beberapa detik
Dunia hening, tak mendengarkan
Naskah yang sudah lama dinantikan
Yang menjadi bukti Perjuangan para pahlawan
Ketika itu pula, para pendekar negeri berkata dalam hati
Inilah saatnya
Seakan telah terbayar semua tetesan air mata,
keringat, maupun darah
Karena memang inilah alasan mereka berjuang
dan berkorban
Sang Merah Putih berdiri tegak dan gagah di antara para pejuang
Tanpa rasa takut dan rasa khawatir
Para pejuang dengan lantang mengucapkan Merdeka!!

Para pejuang tak kuasa menahan air mata
Dengan perjuangan tumpah darah untuk kemerdekaan
Kini sang merah putih dengan bebasnya berdiri tegak di antara para pejuang
Sejak hari itu tak ada lagi rasa khawatir
Tak ada rasa takut
Rakyat dengan bebas kesana kemari
Bebas berkreasi dan berinovasi
Sejak itu dunia tahu
Bahwa Indonesia telah merdeka
17 Agustus 1945 sang merah putih tercinta terlahir
Engkaulah Indonesiaku tercinta

Itulah 5 contoh puisi kemerdekaan yang dapat detikers gunakan sebagai inspirasi atau referensi. Selamat merayakan HUT ke-78 RI, 17 Agustus 2023.




(sun/iwd)


Hide Ads