Struktur Sisa 3 Gapura Megah Situs Bhre Kahuripan Mojokerto Dikubur Lagi!

Struktur Sisa 3 Gapura Megah Situs Bhre Kahuripan Mojokerto Dikubur Lagi!

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 10 Agu 2023 04:00 WIB
Sisa pagar dan tapak gapura megah diduga pintu masuk candi yang terpaksa dikubur lagi.
Sisa pagar dan tapak gapura megah diduga pintu masuk candi yang terpaksa dikubur lagi. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Ekskavasi tahap 6 Situs Bhre Kahuripan, Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto berhasil menemukan pagar dan tapak 3 gapura megah Candi Tribhuwana Tunggadewi. Sayangnya, temuan penting itu harus diuruk lagi.

Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan dari BPK Wilayah XI Jatim Muhammad Ichwan memperkirakan bahwa pagar dan tapak 3 gapura itu adalah pintu masuk utama ke Candi Tribhuwana Tunggadewi. Dilihat dari tebalnya pagar dan luasnya tapak gapura, bisa dibayangkan megahnya bangunan itu.

"Kemungkinan seperti itu (pintu masuk utama Candi Tribhuwana Tunggadewi), tapi kami belum bisa memastikannya. Akan kami kaitkan dengan struktur temuan sebelumnya, melihat denah keseluruhan, lalu kami interpretasi," kata Ichwan kepada detikJatim di lokasi ekskavasi, Rabu (9/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, hasil ekskavasi di lapangan sepakbola Klinterejo itu mulai diuruk lagi pada Selasa (8/8/2023). Temuan struktur pagar maupun tapak gapura kuno yang digali sejak 17 Juli itu lebih dulu ditutup plastik bening. Selanjutnya, para pekerja menimbun struktur dengan tanah secara bertahap.

Ichwan mengatakan temuan struktur pagar dan gapura itu terpaksa ditimbun karena berada di fasilitas publik. Namun, pihaknya sudah mengumpulkan data dan mendokumentasikan semua temuan di sana.

ADVERTISEMENT

"Di area lapangan sudah kami dapatkan data dan sudah kami dokumentasikan sebagai langkah penyelamatan struktur. Karena ini di area publik untuk lapangan sepakbola, sehingga kami timbun kembali," terangnya.

Dengan begitu, begitu pengurukan itu tuntas, lapangan sepakbola bisa kembali dimanfaatkan masyarakat pasca ekskavasi tahap 6 yang akan berakhir pada 16 Agustus nanti.

Sebelumnya, struktur sisa-sisa pagar dan gapura megah berbahan bata marah dan bata putih yang ditemukan di lapangan sepakbola Desa Klinterejo itu membentang dari utara ke selatan berlanjut ke kebun tebu di sebelah selatan lapangan. Sekitar 2/3 pagar dan gapura itu ditemukan di lapangan sepakbola.

Hanya beberapa meter di sebelah timur lokasi itu terdapat Candi Tribhuwana Tunggadewi yang tuntas diekskavasi pada 2018. Tangga naik ke candi juga ditemukan berada di sebelah barat.

Lokasi tangga di sebelah barat itu menjadikan sinkron hipotesis awal pagar plus tapak 3 gapura yang ditemukan di sisi barat lapangan sepakbola Klinterejo merupakan pintu masuk utama ke area candi.

Candi Tribhuwana Tunggadewi seluas 14 x 14 meter persegi berbahan batu andesit. Di tengahnya terdapat batu yoni berdimensi 191 x 184 x 121 cm. Ukiran angka tahun pada yoni menunjukkan 1294 saka atau 1372 masehi.

Sesuai angka tahun di batu yoni, Candi Tribhuwana Tunggadewi ini dibangun pada zaman Majapahit ketika Raja Hayam Wuruk memerintah 1350-1389 masehi. Ichwan memperkirakan candi itu untuk mendarmakan Ibu Hayam Wuruk, Tribhuwana Tunggadewi.

Tribhuwana adalah ratu pertama Majapahit menggantikan ayahnya, Raden Wijaya. Ia memimpin dari tahun 1328 masehi sampai turun tahta tahun 1350 masehi. Tahtanya ia serahkan kepada putranya, Hayam Wuruk.

"Kami perkirakan (Candi Tribhuwana Tunggadewi dibangun) pada masa Majapahit, di sini sebagai pendarmaan Tribhuwana Tunggadewi melalui upacara Srada 12 tahun setelah wafatnya," ungkap Ichwan.

Tidak hanya candi dan pagar kelilingnya, Situs Bhre Kahuripan diperkirakan mencakup kompleks bangunan yang luasnya sekitar 6 hektare. Sebab banyak temuan bangunan kuno di sebelah barat area Candi Tribhuwana Tunggadewi. Bagian barat ini biasa disebut warga setempat dengan Situs Klinterejo.

"Struktur di situs ini menjadi satu kesatuan kompleks permukiman elit yang dilengkapi bangunan suci. Ini data yang sangat penting dan lebih komprehensif. Bangunan-bangunan lainnya kami coba cari di masing-masing ke ruangan," tandas Ichwan.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads