.webp)
Sebuah tumpukan batu bata kuno ditemukan di Lamongan. Tumpukan batu bata dengan corak bergaris itu ditemukan di areal persawahan Dusun Ranjung, Desa Kedungwaras, Kecamatan Modo.
Batu bata kuno berukuran lebar 19-20 cm, panjang 29-30 cm dan memiliki ketebalan 6 cm itu ditemukan di areal persawahan milik Muhammad Hasan saat mencangkul lahan sawahnya.
"Tumpukan batu bata tersebut ditemukan saat warga yang juga pemilik lahan sedang mencangkul sawahnya, bermaksud untuk meratakan tanahnya," kata Kepala Desa Kedungwaras, Moh. Nawir Gozali kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mencangkul, kata Nawir, tiba-tiba saja cangkul Hasan mengenai batu bata. Karena penasaran, pemilik lahan mencoba menggali dengan tangan dan terlihat beberapa batu bata yang masih tersusun dan membentuk sebuah sudut bangunan.
"Warga melaporkan temuan ini ke Pemerintah Desa Sugihwaras, yang kemudian kami teruskan dengan melapor ke Camat Modo dan Bupati Lamongan melalui dinas terkait," ujarnya.
Nawir mengungkapkan, warga yang menemukan tumpukan batu bata ini mengaku bahwa tumpukan batu bata tersebut terdiri beberapa lapis batu bata yang membentuk bangunan. Saat memggali menggunakan tangan itulah batu bata tersebut menampakkan sebuah sudut bangunan.
"Untuk saat ini lokasi temuan telah dipasangi penanda agar kondisinya tetap terjaga," jelasnya.
Sementara Pemerhati Budaya Lamongan Supriyo mengungkapkan, struktur utama dari bangunan yang diduga memiliki nilai bersejarah tersebut masih tertanam di dasar tanah. Dia memperkirakan bahwa batu bata ini berasal dari era Kerajaan Majapahit.
"Iya memang ada temuan yang diduga adalah struktur bangunan," tambah Priyo.
Sebelum ada temuan struktur bangunan ini, papar pria yang juga Ketua Lesbumi NU Lamongan, juga ditemukan batu lingga yoni yang lokasinya berdekatan dengan temuan batu bata. Meski demikian, Supriyo tidak mau berspekulasi untuk mengatakan bahwa batu bata ini merupakan bagian dari struktur candi.
"Semoga struktur dari bangunan ini bisa segera diketahui melalui survei penyelamatan," pungkasnya.
(dpe/fat)
