.webp)
Udik-udikan atau sebar uang warnai tradisi sedekah bumi di Desa Cengkir Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki panen dan kampungnya agar gemah ripah loh jinawi.
Selama puluhan tahun warga Desa Cengkir rerata menggantungkan hidupnya di sawah. Lokasi udik-udikan bertempat di tanah lapang berdekatan dengan Sumur Gede di bawah pohon.
Ritual sedekah bumi ini dilakukan setiap setahun sekali usai panen yang bertepatan dengan pasaran Rabu Pon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini tradisi masyarakat kami yang terus dilestarikan. Udik duit itu sebar uang. Warga itu nyebar uang di lokasi sedekah bumi lalu," ujar Kades Ruslan di lokasi, Kamis (22/6/2023).
Setelah uang disebar, tambah dia, warga berebut mengambil uang. Itu sebagai bentuk syukur masyarakat atas desa yang aman dan panennya.
Hajatan warga ini diikuti dengan membawa berbagai tumpeng yang dibawa setiap mereka yang ikut hadir.
Hal senada dengan Kades Cengkir, Camat Kepohbaru, Laila yang ikut dalam kegiatan sedekah bumi. Dia sangat senang dan antusias karena ini budaya lokal yang sangat perlu dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
"Ya kaget juga pas hadir, sedekah bumi yang ada acara sebar uang. Ramai banget karena banyak yang ikut apalagi saat sebar umah itu mereka saling rebutan untuk ambil. Nggak peduli tua muda ikut memeriahkan," tutur Camat Laila Noer Aini.
(dpe/fat)
