Celurit Mirip Tanda Tanya, Gambaran Orang Madura Selalu Ingin Tahu

Celurit Mirip Tanda Tanya, Gambaran Orang Madura Selalu Ingin Tahu

Nanda Syafira - detikJatim
Jumat, 09 Jun 2023 16:59 WIB
Celurit yang dipakai pelaku/ Hendrik detikcom
Ilustrasi celurit/Foto: Celurit yang dipakai pelaku/ Hendrik detikcom
Surabaya -

Bentuk celurit Madura mirip tanda tanya. Menurut Budayawan D. Zawawi Imron, itu bisa dimaknai kepribadian masyarakat Madura yang selalu ingin tahu.

Celurit merupakan salah satu senjata tradisional yang sangat melekat dengan budaya dan tradisi masyarakat Madura. Bahkan banyak orang Madura selalu membawa celurit ke mana pun pergi.

Mengutip situs Warisan Budaya Kemdikbud, penulis buku Manusia Madura, Mien A. Rifai menyebut celurit sebagai identitas orang Madura. Sementara Budayawan D. Zawawi Imron menyampaikan filosofi dari celurit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zawawi, bentuk celurit yang mirip tanda tanya, bisa dimaknai sebagai satu bentuk kepribadian masyarakat Madura yang selalu ingin tahu.

Pada penafsiran lain, celurit dikaitkan dengan tulang rusuk manusia yang berkurang pada laki-laki. Sebab, celurit bentuknya bengkok seperti tulang rusuk.

ADVERTISEMENT

Celurit juga disebut sebagai simbol kejantanan laki-laki. Maka dari itu, celurit seolah dijadikan pengganti tulang rusuk yang hilang itu, dengan diselipkan di pinggang bagian kiri.

Celurit Madura:

Legenda Pak Sakera

Celurit diyakini berasal dari legenda yang berkembang di masyarakat Madura, yakni Legenda Pak Sakera atau Sakerah. Sakera merupakan seorang mandor tebu dari Pasuruan, yang menjadi salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan belanda.

Sakera dikenal selalu membawa celurit dalam beraktivitas sehari-hari. Waktu itu, celurit digunakan sebagai alat pertanian atau perkebunan.

Pak Sakera berasal dari golongan santri dan merupakan seorang muslim yang taat. Ia merupakan tokoh yang kerap melakukan perlawanan atas penindasan penjajah.

Sehingga Sakera ditangkap dan dihukum gantung di Pasuruan. Jasadnya dimakamkan di Bekacak, Kelurahan Kolursari, daerah paling selatan Kota Bangil.

Cara Membuat Celurit

Ciri khas dari celurit yakni terbuat secara tradisional dari bilah besi melengkung, layaknya bentuk bulan sabit. Berdasarkan bentuk bilahnya, celurit dapat dibedakan menjadi celurit kembang turi dan celurit wulu pitik/bulu ayam.

Pada umumnya, celurit memiliki hulu atau pegangan yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan cukup beraneka ragam. Di antaranya kayu kembang, kayu stingi, kayu jambu klutuk, kayu temoho, dan kayu lainnya.

Pada ujung hulu, ada tali sepanjang 10-15 sentimeter yang berguna untuk menggantung celurit. Biasanya, pada bagian ujung hulu ada ulir (cerukan atau cungkilan) sedalam 1-2 sentimeter.

Juga ada sarung yang digunakan untuk menaruh celurit. Sarung celurit terbuat dari kulit. Seperti kulit kebo yang tebal, kulit sapi maupun kulit lainnya.

Sarung dibuat sesuai dengan bentuk celurit yang melengkung, dan memiliki ikatan pada ujung sarung dekat dengan gagang sebagai pengaman. Sarung celurit umumnya hanya dijahit 3/4 dari ujung celurit, agar celurit dapat lebih cepat ditarik dari sarungnya.

Keterangan beberapa ahli, pembuatan celurit pusaka dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Bahkan, para pembuatnya harus mengawali dengan berpuasa untuk meminta petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa, agar dapat memilih bahan celurit pusaka yang benar dan mengandung kesaktian.

Setiap tahun tepatnya pada bulan Maulid, ada ritual kecil yang dilakukan di bengkel pandai besi. Ritual disertai sesajen berupa ayam panggang, nasi dan air bunga.

Sesajen kemudian didoakan di musala. Setelah itu, air bunga disiramkan ke bantalan tempat menempa besi.

Masyarakat meyakini jika ada yang melanggar atau mengganggu jalannya ritual, maka akan mendapat musibah penyakit. Hingga kini, bantalan untuk menempa besi dilarang untuk dilangkahi atau diduduki oleh orang.

Dalam membuat celurit, hal utama yang dilakukan ialah memilih besi yang diinginkan. Bahan dasar yang digunakan adalah berbagai jenis besi tergantung kualitasnya.

Celurit dengan kualitas terbaik biasanya berasal dari besi bekas rel atau besi bekas mobil/jeep. Batang besi pilihan tersebut kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kali untuk mendapatkan lempengannya.

Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besi pipih itu lantas dipanaskan hingga mencapai titik derajat tertentu.

Setelah mencapai titik panasnya, logam tersebut kemudian ditempa berulang kali dengan penuh ketelitian, hingga mendapat lempengan yang diinginkan. Setelah itu, celurit digerinda dan haluskan bilahnya.

Setelah itu besi celurit dimasukkan atau ditancapkan ke gagang yang telah disiapkan terlebih dahulu, dan diteruskan dengan memberikan ikatan tali pada gagang tersebut.

Proses terakhir, bilah yang sudah jadi kemudian dibuatkan sarungnya dengan menggunakan kulit kebo atau sapi yang telah diukir/tatah, di mana ukuran sarung disesuaikan dengan bentuk bilah tersebut. Dibutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 minggu untuk membuat clurit yang berkualitas terbaik.

Jenis celurit

1. Celurit Are Takabuwan

Celurit Are Takabuwan biasanya digunakan untuk Carok. Carok merupakan perkelahian yang biasanya dilakukan ketika seseorang merasa dipermalukan dan harga dirinya dilecehkan.

Celurit untuk Carok memiliki permukaan yang sangat halus dan putih mengkilap, artinya memiliki tingkat ketajaman yang sangat tinggi. Jenis celurit ini diminati banyak orang Madura, khususnya di kawasan Madura Barat.

Nama Takabuwan berasal dari nama desa pembuatannya, Takabu. Selain bentuknya yang bagus, tingkat ketajamannya dapat diandalkan karena terbuat dari bahan baja campuran besi berkualitas baik.

2. Celurit Are Dhang Osok

Celurit Are Dhang Osok berbentuk seperti buah pisang (dhang = gedhang = pisang), yang biasanya bukan berfungsi untuk keperluan rumah tangga. Melainkan untuk alat pertahanan diri.

Celurit ini seringkali hanya ditaruh di rumah karena bentuknya melebihi ukuran celurit pada umumnya. Sehingga tidak dapat dibawa bepergian.

3. Celurit Tekos Bu-ambu

Celurit Tekos Bu-ambu memiliki bentuk seperti tikus sedang diam. Makanya namanya demikian.

4. Celurit Are Bulu Ajem

Celurit Are Bulu Ajem (bulu ayam, lancor ayam) atau celurit wulu pitik/bulu ayam.

5. Sabit atau Are Tane

Sabit atau Are Tane dengan bentuk lebih sederhana ini biasanya digunakan sebagai alat pertanian.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads