Miki Aji Sampurna (36), warga Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, punya terobosan baru. Dia menciptakan batik dengan motif barongan kucingan untuk mengenalkan Kota Blitar.
Batik barongan kucingan laris manis dipesan. Ada sekitar 300 lembar kain batik yang terjual dalam sebulan. Aji panggilan pria ramah itu tinggal di salah satu gang sempit di Jalan Kedondong Kelurahan Turi.
Rumah milik mertuanya itu disulap menjadi galeri sekaligus tempat produksi batik. Meski demikian, Aji berhasil memberdayakan warga sekitar gang rumahnya melalui kain batik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mulai membuat batik sejak 2016, tetapi khusus untuk motif barongan kucingan ini mulai 2022 kemarin," tuturnya kepada detikJatim, Jumat (12/5/2023).
Aji menyebut motif barongan kucingan dipilih karena barongan kucingan merupakan salah satu icon Kota Blitar. Selain Bung Karno, ikan koi, kendang jimbe maupun belimbing.
Selain itu, Pemkot Blitar juga tengah mengencarkan promosi barongan kucingan sebagai icon budaya. Sehingga, Aji memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan karya batik.
"Motif batik barongan kucing ini sangat ikonik, dan belum pernah yang bikin. Setiap event kesenian jaranan di Kota Blitar, barongan kucing selalu ditampilkan. Dari ide itu, maka saya membuat motif barongan kucing untuk produk batik," jelasnya.
Rupanya batik motif barongan kucingan produksi Aji pun mendapat respons yang baik. Banyak kalangan masyarakat yang melirik batik tersebut. Tak hanya dari kalangan Pemkot Blitar, tetapi juga dari masyarakat umum.
Aji yang hanya lulusan SMK ini nekat mengajak berapa ibu rumah tangga, yang merupakan tetangganya untuk membuat batik. Ada yang tampak sibuk menyanting pada salah satu kain. Lainnya, ada juga yang membuat pola di kain polos. Sedangkan untuk pewarnaan batik dilakukan oleh Aji.
"Kalau kondisi cuaca normal, proses pembuatan satu lembar kain batik membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Sudah termasuk mencanting sampai pewarnaan," jelasnya.
Kain batik produksi Aji dibandrok dengan harga mulai dari Rp 100.000 per lembar sampai Rp 1,5 juta per lembar. Harga tersebut disesuaikan dengan bahan dan kerumitan motif. Dalam sebulan, rata - rata pesanan batik mencapai sekitar 200-300 lembar dalam sebulan.
"Untuk pemasaran batik barongan kucingan melalui pameran dan media sosial. Kami juga menyediakan motif batik seusai permintaan, di luar batik motif barongan kucingan," tandasnya.
(abq/fat)