kirab Tumpeng Coklat di Wisata Kampung Coklat Blitar berlangsung meriah. Hari ini, sebanyak 3.000 porsi ketupat coklat disediakan gratis bagi semua pengunjung. Agenda ini juga telah masuk dalam agenda tahunan Pemprov Jatim.
Pascakebakaran, lokasi wisata ikonik Kabupaten Blitar ini masih mampu menggelar agenda tradisi tahunan tiap bulan Syawal ini. Meskipun, tahun ini tak seperti tahun lalu yang menyediakan sebanyak 6.000 porsi ketupat coklat.
Walaupun tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, namun momen ini tetap ramai ditunggu dan diserbu antusias para pengunjungnya. Seperti pengakuan pengunjung asal Kediri, Ahmad Suko Jazuli yang khawatir acara tahunan ini batal digelar setelah usai terjadi kebakaran Rabu (26/4/2023) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tahu dari medsos kalau acara ini tetap digelar setelah ada kebakaran itu. Jadi saya datang bersama keluarga besar saya ini. Alhamdulillah bisa menikmati ketupat coklatnya," katanya kepada detikJatim, Sabtu (29/4/2023).
Jazuli mengaku sudah lama merencanakan datang ke Kampung Coklat. Rasa ketupat coklat membuat pria 37 tahun ini menahan penasaran beberapa lama. Namun, dia menunggu saat yang tepat, agar bisa berkunjung bersama keluarga besarnya. Ia pun senang bisa menikmati rasa ketupat coklat yang sudah terkenal sampai Kediri.
"Gurih. Sangat gurih. Saya pikir ketupatnya manis wong dikasih coklat. Ternyata endak. Malah lebih gurih. Mantap," imbuhnya sambil mengacungkan jari jempol.
![]() |
Kirab Tumpeng Coklat memang menjadi agenda tahunan yang digelar wisata edukasi kakao di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar ini. Hal ini juga digelar bersamaan dengan Lebaran ketupat.
Antusias pengunjung yang sangat tinggi, membuat pemilik Kampung Coklat mempertahankan budaya ini menjadi sebuah tradisi khas yang hanya dimiliki lokasi wisata ini.
![]() |
"Alhamdulillah tahun ini masih bisa melaksanakan tradisi nguri-nguri budaya Jawa ini. Kami bersyukur sekali, pascakebakaran yang melalap 5 persen lokasi ini, kami masih bisa mengadakan kirab tumpeng coklat ini," ujar Kholid.
Menurut Kholid, pemberitaan media yang masif terkait kondisi Kampung Coklat pascakebakaran, membuat para pengunjung tak berpikir ulang untuk berkunjung ke destinasi wisata ini. Bahkan, mereka banyak yang menanyakan momen kirab Tumpeng Coklat yang digelar hari ini.
"Banyak yang bertanya dan menunggu acara ini. Maka kami berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar dan Provinsi Jatim untuk menjadikan acara ini sebagai agenda wisata tahunan di Kabupaten Blitar," tandasnya.
(hil/iwd)