Mengunjungi Masjid Jamik Winongan Pasuruan yang Dibangun 216 Tahun Silam

Jelajah Ramadhan

Mengunjungi Masjid Jamik Winongan Pasuruan yang Dibangun 216 Tahun Silam

Muhajir Arifin - detikJatim
Senin, 17 Apr 2023 16:43 WIB
Masjid tiban di Pasuruan
Masjid Jamik Baitul Atiq yang diyakini telah berusia 216 tahun (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Namanya Masjid Jamik Baitul Atiq. Masjid yang terletak di Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, diyakini berusia sekitar 216 tahun. Saking lamanya, sebagian warga menyebutnya sebagai masjid tiban.

Abdul Rochim (68), takmir masjid mengatakan masjid dengan ornamen mayoritas berwarna hijau tersebut memang sudah direnovasi total. Namun sejumlah bukti yang menunjukkan masjid sudah ada ratusan tahun masih disimpan dan dirawat dengan baik. "Ada kendi atau gentong, mimbar tempat khotib khotbah dan ukiran kaligrafi dari kayu," kata Rochim, Senin (10/4/2023).

Periode pembangunan mengacu pada kaligrafi di atas tempat imam. Di tempat itu, terdapat tulisan masjid dibangun pada tahun 1216 Hijriah, atau 216 tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin sebelum ukiran itu dibuat sudah ada masjid ini menurut saya itu renovasi pertama," katanya menegaskan.

Keberadaan makam ulama yang yang dikenal sebagai aulia Habib Sholeh Semendi di Winongan menguatkan keyakinan usia masjid. Keberadaan makam ulama penyebar Islam ini tidak bisa dipisahkan dengan masjid.

ADVERTISEMENT
Masjid tiban di PasuruanGentong peninggalan masjid yang diyakini dari DInasti Qing (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)

"Kenapa seperti itu, karena Mbah Semendi ini kan ulama penyebar Islam, maka otomatis membangun masjid. Bangunnya di mana ya di masjid ini, karena di Winongan masjid pertama itu ya Masjid Jamik ini," jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan sumber turun-temurun, awalnya ukuran masjid 18 X 25 meter. Namun saat ini ukuran luasnya telah mencapai 25 X 25 meter karena mengalami renovasi beberapa kali.

"Bayangkan saja, seluruh warga di desa yang berasal di Kecamatan Winongan dulu kalau Jumatan semuanya ke sini," tutur Rochim.

Terkait gentong atau kendi yang ada di masjid ini disebutkan Rochim merupakan kubah pertama di masjid tersebut. Saat renovasi, gentong tersebut berada bagian paling atas masjid."Dulu kendi ini dipasang di atas kubah masjid," tandas Rochim.

Di gentong tersebut terdapat tulisan berhuruf China. Tulisan di gentong itu diyakini warga peninggalan zaman Dinasti Qing yang berkuasa di China pada tahun 1636 hingga 1911.

"Berdasarkan penelusuran anak-anak Remas (remaja masjid) yang bertanya ke orang-orang China serta beberapa sumber, gentong dari dinasti Qing," tandas Rochim.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads