Umat Hindu di Blitar Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi

Umat Hindu di Blitar Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi

Fima Purwanti - detikJatim
Selasa, 21 Mar 2023 12:55 WIB
Pawai ogoh-ogoh di Wlingi Blitar
Foto: Pawai ogoh-ogoh di Wlingi Blitar (Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Umat Hindu di Blitar menggelar pawai ogoh-ogoh sebagai rangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945. Pawai puluhan ogoh-ogoh berukuran besar itu digelar di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Pantauan detikJatim di lokasi, ribuan umat Hindu memadati area pawai ogoh-ogoh. Umat Hindu menggelar doa bersama terlebih dahulu. Setelah itu, penutup kain pada ogoh-ogoh akan dibuka dan dilanjutkan dengan pemberangkatan pawai.

Ketua Panitia Pawai Ogoh-ogoh Blitar, Setiyoko mengatakan pawai yang digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi digelar setiap tahunnya. Tujuannya untuk membersihkan diri maupun lingkungan dari unsur-unsur negatif kehidupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan rangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi. Setelah acara melasti, kami menggelar pawai ogoh-ogoh," kata Setiyoko saat ditemui detikJatim, Selasa (22/3/2023).

Setiyoko menyebut antusias umat Hindu dalam pawai ogoh-ogoh ini sangat tinggi. Itu karena selama tiga tahun terakhir tidak ada pawai ogoh-ogoh karena pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Antusiasnya tinggi sekali, semua umat Hindu di Blitar Raya berkumpul di sini meramaikan pawai ogoh-ogoh ini. Karena memang sempat berhenti selama tiga tahun," jelasnya.

Ada sekitar 60 patung ogoh-ogoh yang diikutsertakan dalam pawai umat Hindu Blitar ini. Ukuran maupun bentuknya pun bervariasi. Ogoh-ogoh tersebut juga dibuat oleh masing-masing Pura di Blitar.

Puluhan ogoh-ogoh itu akan diarak, mengelilingi rute yang sudah disediakan. Adapun rute yang sudah disiapkan yakni sepanjang 4 kilometer.

Setiyoko berharap agenda pawai ogoh-ogoh bisa mendapatkan dukungan lebih dari Pemkab Blitar. Itu karena agenda pawai ogoh-ogoh bisa menjadi daya tarik bagi wisawatan luar daerah.

"Semoga Pemerintah Daerah bisa lebih mendukung agenda kami (umat Hindu), ini karena bisa menarik wisawatan," tandasnya.

Usai diarak, ogoh-ogoh akan dibawa pulang ke masing-masing Pura. Ogoh-ogoh akan dibakar, sebagai simbol untuk menghilangkan sifat buruk atau negatif dari ogoh-ogoh tersebut.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads