5 Nama Dusun di Jatim yang Bikin Otak Kadang Ngeres

5 Nama Dusun di Jatim yang Bikin Otak Kadang Ngeres

Izzah Putri Jurianto - detikJatim
Senin, 27 Feb 2023 11:28 WIB
Nama Dusun Memek di Kota Santri Jombang membuat siapa saja yang membacanya spontan mengingat alat kelamin perempuan. Namun, jangan berpikir ngeres dulu, sebab nama kampung ini tak seperti yang Anda bayangkan.
Dusun Memek di Jombang/Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Surabaya -

Ada banyak dusun di Jatim yang memiliki nama unik. Bahkan beberapa di antaranya bisa membuat orang yang pertama mendengarnya langsung ngeres.

Ngeres identik dengan pikiran kotor. Terlebih dalam bahasa Sunda, kata ngeres juga identik dengan kondisi yang kotor. Seperti saat sepatu kemasukan pasir atau saat mengunyah nasi ada gabahnya.

Sementara dusun sama dengan kampung atau dukuh. Seperti yang diterangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, setiap nama memiliki cerita. Termasuk nama-nama dusun berikut ini yang terbilang unik.

Nama Dusun di Jatim yang Bikin Otak Kadang Ngeres:

1. Dusun Memek

Nama Dusun Memek di Kota Santri Jombang membuat heran banyak orang. Pikiran orang yang pertama kali tahu nama dusun tersebut otomatis ngeres, mengaitkannya dengan alat kelamin wanita.

ADVERTISEMENT

Terkait asal-usul nama kampung tersebut, hingga saat ini sebatas cerita turun temurun yang belum bisa dipegang kebenarannya. Dusun Memek berada di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Namanya dipajang dengan jelas pada gapura masuk ke kampung ini. Tidak hanya itu, Dusun Memek juga disematkan pada kartu identitas para penduduknya.

Nama Dusun Memek menjurus ke alat kelamin perempuan karena banyak orang yang salah mengejanya. Sejatinya, dua huruf E pada kata Memek berbunyi sama dengan suku kata me pada kata melayang, se pada kata sekarang, atau re pada kata remuk.

Tetua Dusun Memek, Sarmin (70) mengatakan, kampung seluas 32,9 hektare ini dulu kala bernama Dusun Katul. Menurutnya, dalam bahasa Jawa, katul mempunyai arti dedak dan alat kelamin perempuan. Cerita ini ia dapatkan dari bapaknya, almarhum Saleh Sumoastro yang meninggal sekitar tahun 1974.

"Kemudian diubah menjadi Memek karena Katul dinilai tidak pantas. Kira-kira ya diubah mbah-mbah kami dulu, saya tidak tahu kapan itu. Bapak saya tahunya ceritanya seperti itu. Semasa hidup bapak saya namanya sudah Memek," kata Sarmin saat berbincang dengan detikJatim di sela kesibukannya menanam cabai, Jumat (29/7/2022).

2. Dusun Montok

Di Pamekasan juga ada dusun yang namanya unik. Namanya Dusun Montok. Konon, nama tersebut ada kaitannya dengan mentimun dan kacang hijau.

Sebab, dalam bahasa Madura, mentimun dan kacang disebut temon ben otok. Kata temon ben otok kemudian disingkat menjadi montok, dan dipakai sebagai nama dusun.

3. Dusun Kolor

Dari Pamekasan bergeser ke Sumenep. Di sana ada Dusun Kolor. Dalam bahasa Jawa, kolor artinya celana pendek.

Di Dusun Kolor, sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani. Dari sekitar 12.000 warga yang tinggal di desa ini, 60 persen di antaranya adalah petani.

4. Dusun Bokong Duwur

Dusun Bokong Duwur berada di Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Nama dusun ini menuai gelak tawa siapa saja yang pertama mengetahuinya.

Sebab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bokong berarti pantat. Kemudian dalam bahasa jawa, duwur artinya tinggi.

5. Dusun Bokong Ngisor

Sama seperti Dusun Bokong Duwur, Dusun Bokong Ngisor juga berada di Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Jika duwur berarti tinggi dalam bahasa Jawa, maka ngisor berarti rendah. Itu yang membuat dua nama dua dusun tersebut mencuri perhatian.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads