Urban Legenda

Legenda Ikan Sengkaring Penunggu Sumber Air Rambut Monte Blitar

Erliana Riady - detikJatim
Kamis, 02 Feb 2023 13:03 WIB
Ikan sengkaring di sumber air Rambut Monte (Foto: Erliana Riady)
Blitar -

Menyebut Ikan Sengkaring tak bisa dilepaskan dari keberadaan sumber air Rambut Monte. Ikan langka yang disebut juga Ikan Dewa ini dipercaya sebagai penunggu sumber air yang telah ada pada masa Kerajaan Majapahit berdiri.

Sumber air Rambut Monte termasuk salah satu wisata di komplek wisata alam Rambut Monte yang ada di Desa Krisik, Gandusari, Kabupaten Blitar. Berdampingan dengan sumber air itu, juga ada sebuah arca besar berbentuk raksasa dengan rambut gimbal menyerupai Monte yang disebut situs atau Candi Rambut Monte.

Sedangkan sumber airnya terletak di bagian bawah dengan air yang begitu jernih dan suasana sangat tenang. Pohon-pohon besar menjulang tinggi membuat suasana bertambah adem dan asri.

Sumber air Rambut Monte (Foto: Erliana Riady)

Namun di balik keindahan lokasi wisata ini, cerita tutur yang masih ada hingga kini adalah keberadaan Ikan Sengkaring (genus Tor dan Neolissochilus). Dalam bahasa internasional disebut mahseer yang merupakan ikan family Cyprinidae.

Dari cerita tutur, ikan itu merupakan kutukan Ratu Baka atau Mbah Monte sebagai orang yang membuka atau babad alas daerah Krisik termewarisi. Ratu Baka disebut sebagai seorang resi dari Kerajaan Majapahit. Masyarakat percaya Telaga Rambut Monte berasal dari kisah Mbah Monte yang berperang melawan Rahwana. Dalam peperangan itu Rahwana dibantu oleh seekor naga.

Karena kesombongan Rahwana, pertarungan dimenangkan oleh Mbah Monte. Kekalahan Rahwana yang dibantu oleh Naga disimbolkan dengan batu yang menyerupai monyet dengan rambut gimbal.

Candi Rambut Monte (Foto: Erliana Riady)

Namun seorang punggawa Mbah Monte menolak untuk menjaga situs Rambut Monte. Mbah Monte yang murka kemudian mengutuk punggawanya itu menjadi Ikan Sengkaring yang selamanya mendiami sumber di bawah situs Rambut Monte.

"Kata mbah saya, ikan Sengkaring itu kutukan kepada punggawa Mbah Monte yang tidak mau menjaga petilasannya," kata Paidi, juru kunci yang mewarisi pekerjaan ini dari nenek moyangnya kepada detikJatim, Kamis (2/2/2023).

Tak ada yang berani mengusik keberadaan ikan dewa ini karena itu merupakan salah satu larangan bagi pengunjung lokasi wisata Rambut Monte. Mengusiknya berarti mengancam diri sendiri. Mitos itu sangat kuat dipercaya warga sekitar hingga kini.




(sun/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork