Pemkot Pasuruan menggelar Festival Bandeng Jelak. Festival digelar sebagai salah satu upaya mem-branding ikan bandeng jelak. Ini produk perikanan unggulan Kota Pasuruan.
Puncak festival dilaksanakan di Gedung Harmonie, Jalan Pahlawan, Sabtu (5/11/2022) malam. Sebanyak 3.000 tusuk sate bandeng jelak disuguhkan bagi masyarakat yang hadir. Masyarakat diajak makan bareng sate bandeng bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Ketua TP PKK Fatma Saifullah Yusuf dan para pejabat.
Sate bandeng jelak merupakan varian olahan baru. Daging bandeng jelak dibentuk kotak-kotak kemudian ditusuk seperti sate dengan bumbu sate komo. Ratusan masyakarat yang hadir, sangat antusias menikmati menu yang disajikan. Mereka penasaran rasa sate bandeng jelak bumbu sate komo, yang lazim dipakai untuk daging sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Festival bandeng jelak ini merupakan komitmen Pemerintah Kota Pasuruan untuk membumingkan dan mengenalkan bandeng jelak kepada seluruh masyarakat. Bandeng jelak ini, memiliki ciri khas yang berbeda dengan bandeng lainnya. Dengan bibir yang pink dan rasa daging yang tidak bau tanah, dapat menjadi keunggulan tersendiri, kata Wakil Wali Kota Adi Wibowo.
Mas Adi, sapaannya, mengungkapkan, banyak upaya dilakukan pemkot mempromosikan bandeng jelak. Termasuk program Banser (Badeng Serbu Restoran).
"Saya berterimakasih kepada seluruh restoran, hotel yang sudah bersinergi, agar bandeng jelak dapat menjadi menu di seluruh hotel dan restoran di Kota Pasuruan. Apalagi, menurut hasil riset, bandeng jelak memiliki komponen omeganya lebih tinggi dari ikan salmon," imbuhnya.
Dia yakin bandeng jelak akan segera dikenal luas baik nasional maupun internasional. Selain dinas perikanan, OPD lain juga diminta turut mempromosikan bandeng jelak, minimal lewat media sosial masing-masing.
Rangkaian kegiatan festival dimulai sejak Sabtu pagi, di mana digelar lomba bandeng super. Untuk lomba bandeng super, panitia memberikan persyaratan khusus bagi peserta. Setiap peserta harus merekam saat menangkap bandeng di tambak masing-masing. Hal itu untuk memastikan ikan bandeng yang dikirimkan untuk lomba asli dari tambak yang ada di wilayah Kota Pasuruan.
Setelah memenuhi syarat khusus, bandeng peserta baru dinilai dewan juri. Kriteria penilaian meliputi panjang dan lebar ikan, berat ikan, sisik dan insang dan juga originalitas. Sebanyak 18 peserta berpartisipasi dalam lomba ini.
Selain lomba, sejumlah UMKM juga membuka stan dagangan di depan Gedung Harmonie. Demo memasak aneka menu bandeng jelak oleh PPK juga memeriahkan festival. Festival ditutup dengan penyerahan hadiah enam pemenang lomba bandeng super.
(abq/fat)