Ada 'Surga' di Balik Cerita Mistis Desa Pocong Bangkalan

Ada 'Surga' di Balik Cerita Mistis Desa Pocong Bangkalan

Kamaluddin - detikJatim
Jumat, 23 Sep 2022 22:32 WIB
Di Bangkalan ada sebuah desa yang namanya kerap mencuri perhatian. Namanya Desa Pocong.
Sungai di Desa Pocong yang jernih dan menggugah orang untuk berenang/Foto: Kamaluddin/detikJatim
Bangkalan -

Ada 'surga' di balik cerita mistis yang menyelimuti Desa Pocong. Desa Pocong berada di Kecamatan Tragah, Bangkalan.

Selama ini, Desa Pocong identik dengan cerita atau kisah yang berbau mistis. Seperti teror hantu pocong di masa lalu. Itu seperti yang disampaikan Masduki, Ketua BPD Pocong. Menurutnya, dulu desa ini merupakan hutan belantara yang dikenal angker.

Seiring waktu berjalan, hutan belantara itu mulai dihuni beberapa penduduk. Mereka yang tinggal pertama di desa tersebut, sering melihat penampakan hantu pocong. Konon ceritanya, selama 40 hari, setiap malam warga diteror pocong. Warga sampai menutup rumah rapat-rapat dan menaruh jimat agar tidak diteror hantu pocong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya karena seringnya warga yang dihantui penampakan pocong itulah, yang membuat desa ini dinamakan Desa Pocong," tutur Masduki, Jumat (23/9/2022).

Namun ternyata, Desa Pocong memiliki pesona yang belum diketahui banyak orang. Bahkan, alamnya yang asri membuat orang yang berkunjung tak menyangka dan terheran-heran.

ADVERTISEMENT

Itu seperti yang disampaikan seorang pemuda di Desa Pocong, Fais. Menurutnya, jernihnya sungai dan suasana yang asri sangat layak untuk dijadikan tempat wisata.

"Banyak teman saya yang awalnya tidak percaya kalau ini Madura. Tapi setelah dibawa ke sini ternyata terkagum-kagum melihat airnya jernih, ikannya juga kelihatan. Bahkan pasir di bawahnya juga nampak jelas," kata Fais.

Menurut Fais, sungai di Desa Pocong tidak hanya jernih hingga menggugah orang untuk berenang. Airnya juga dipercaya memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh.

"Dulu sempat viral dan ramai pengunjung. Tapi akhirnya ditutup karena pandemi," imbuhnya.

Kepala Desa Pocong, H Masturi menuturkan hal yang sama. Menurutnya, di Desa Pocong banyak sumber air yang terus mengalir meski kemarau.

"Kondisinya memang seperti ini, tidak banyak perubahan meski kemarau. Karena di sini banyak sumber air yang mengalir sepanjang tahun," kata Masturi.

Sumber air yang dimaksud berada di tiga dusun. Ada Sumber Gantung, Sumber Potat dan Sumber Kerre di Dusun Karang Anyar.

Lalu ada Sumber Payung, Sumber Brumbung, dan Sumber Lonca di Dusun Karang Asem. Yang terakhir Sumber Guddhul di Dusun Karang Guddhul.

"Jika dihitung semuanya ada belasan sumber mata air alami di Desa Pocong ini. Tapi hanya ada tujuh sumber yang aliran airnya sepanjang tahun. Untuk yang lainnya hanya bisa keluar saat musim hujan, karena sumbernya memang kecil," kata masturi

"Biasanya setiap sumber itu ada sumber laki-laki (khusus digunakan pria) dan sumber perempuan (yang hanya digunakan untuk perempuan)," pungkasnya.




(sun/bdh)


Hide Ads