Salah satu legenda ludruk Surabaya, Cak Sapari meninggal dunia. Berpulangnya Cak Sapari menyisakan duka mendalam bagi keluarga, terutama bagi sang istri, Suryaningsih.
Pantauan detikJatim di rumah duka, ada sejumlah anggota keluarga hingga rekan Cak Sapari yang datang. Karangan bunga dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wawali Armuji, hingga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tampak berjejer di sudut gang rumah Cak Sapari
Kepada detikJatim, Suryaningsih mengatakan, Cak Sapari berpulang tadi subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Sembari bercerita, ia tak henti-hentinya menyeka air mata yang berlinang di pipinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryaningsih mengaku, Cak Sapari sudah lama menahan sakit akibat mengidap diabetes. Bahkan, Sapari pernah menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit di Surabaya. Selama perawatan itu pula, ia kerap membelikan aneka jenis obat.
"Pernah dirawat di RSU dr Soetomo dan Soewandhie," kata Suryaningsih lirih, Kamis (15/9/2022).
Sebelum meninggal dunia, Suryaningsih menyatakan, pria yang memiliki 15 cucu dan 1 cicit itu terbaring sakit dan menjalani perawatan di rumahnya. Tepatnya, di Jalan Simo Mulyo Baru RT 5 RW 3, Surabaya.
Suryaningsih menyebut, suaminya memang sempat dirawat di RS. Namun, itu bukan kemauannya sendiri, melainkan bujukan dan ajakan keluarga serta para kerabat.
Ketika jenazah almarhum Cak Sapari bakal disalatkan dan disemayamkan, Suryaningsih terus menangis. Lalu, jenazah dibawa ke Masjid Nurul Rahmah.
Suryaningsih menuturkan, meski kerap dirawat dan diberi obat, sakit yang diderita Sapari tak kunjung usai. Justru, kondisi kesehatannya kian menurun akibat penyakit diabetes yang dideritanya.
"Kasihan suami saya sakit, nggak sembuh juga," tuturnya.
(hil/dte)