Weton dan Cara Menghitungnya, Sudah Pas dengan Calon Jodohmu?

Weton dan Cara Menghitungnya, Sudah Pas dengan Calon Jodohmu?

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 27 Agu 2022 08:47 WIB
Serat Primbon Mangkuprajan, Solo, Minggu (16/7/2017).
Ilustrasi budaya weton jawa. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Surabaya -

Indonesia dikenal dengan keragaman budayanya dari tiap suku bangsa yang ada. Budaya tersebut menjadi aset bangsa yang harus dilestarikan.

Salah satu suku bangsa yang memiliki keragaman budaya adalah suku Jawa. Suku ini memiliki beragam tradisi budaya yang masih eksis hingga kini.

Budaya jawa yang masih dilestarikan salah satunya adalah tradisi weton. Sebagian masyarakat berdarah jawa pun masih menghitung weton untuk menentukan tanggal baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mengetahui cara menghitung weton, Anda pun harus memahami pengertian weton dan penggunaannya. Berikut penjelasan weton yang telah dirangkum detikJatim dari berbagai sumber.

Pengertian Weton

Dilansir dari buku Antropologi dan Pluralisme Budaya Tanah Jawa karya Tim KKN UIN Wallisongo Semarang, istilah weton adalah hari kelahiran. Sementara maksud weton sendiri adalah gabungan dari hari dan pasaran saat bayi dilahirkan ke dunia.

ADVERTISEMENT

Hari lahir yang dimaksud adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sementara pasaran dalam budaya jawa adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Weton juga bisa diartikan sebagai perhitungan hari lahir antara kedua calon suami istri. Namun, perkiraan ini bukan penentu calon mempelai tersebut diakui atau tidak.

Hal tersebut lebih dimaknai sebagai ramalan nasib masa depan kedua mempelai. Jika jatuh pada hal yang kurang baik, maka kedua mempelai diharapkan lebih berhati-hati dan berdoa kepada Tuhan agar terhindar dari hal-hal yang kurang baik.

Kegunaan dan cara menghitung weton ada di halaman selanjutnya

Kegunaan Weton

Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada, weton yang terdiri dari gabungan hari lahir dan pasaran tersebut disandingkan dan dijadikan dasar acuan kepada beberapa lini kehidupan masyarakat Jawa. Seperti memilih jodoh, menentukan waktu untuk mendirikan rumah, menentukan waktu tanam saat bertani, menentukan kapan hari terbaik untuk memulai usaha, dan lain sebagainya.

Pakar filsafat jawa UGM, Dr Iva Ariani juga menjelaskan contoh penggunaan weton. Hal ini dimisalkan dari hari dan pasaran kelahiran seseorang.

Misalnya ada seseorang lahir pada Senin Legi atau Selasa Pon. Leluhur masyarakat Jawa sebelumnya telah melihat dan membaca pengalaman dan nasib dari orang-orang yang dilahirkan pada waktu tersebut, lalu menggunakannya untuk penentuan di masa depan. Ini tidak jauh berbeda dengan ilmu kosmologi yang digunakan dalam zodiak.

Oleh karena itu, weton disebut juga dengan epistimologi Jawa dalam ilmu filsafat. Sebab, dengan mengacu kepada penjelasan di atas, weton sendiri didasarkan oleh pengalaman-pengalaman empiris masyarakat.

Cara Menghitung Weton

Salah satu kegunaan weton yang populer adalah menghitung weton untuk memilih jodoh. Penghitungan ini dijelaskan dalam buku Matematika Dalam Budaya karya mahasiswa S2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma.

Dalam buku itu dicontohkan beberapa cara. Salah satunya pria dengan weton Rabu Pon dan wanita dengan weton Selasa Pahing.

Weton pria itu jika dihitung mulai hari Jumat berjarak 5 hari, sedangkan pasarannya dihitung mulai Kliwon berjarak 3 hari. Maka 3+5=8.

Sementara weton wanita dihitung dengan cara yang sama. Selasa berjarak 4, Pahing berjarak 2. Maka 4+2=6.

Masing-masing nilai dari pria dan wanita dijumlahkan menjadi 8+6=14, kemudian dibagi dengan 4, menghasilkan sisa 2. Artinya sisa 2 adalah kategori dadi.

Dadi berarti jodoh, namun hidupnya biasa-biasa saja. Sementara itu, ada kategori lainnya seperti sri, palang, dan pegat.

Nah, itu tadi pengertian weton dan cara menghitungnya. Semoga bermanfaaat ya.



Hide Ads