Keboan Aliyan Banyuwangi, Tradisi saat Warga Berubah jadi 'Kerbau'

Keboan Aliyan Banyuwangi, Tradisi saat Warga Berubah jadi 'Kerbau'

Ardian Fanani - detikJatim
Minggu, 31 Jul 2022 16:19 WIB
ritual keboan aliyan
Ritual Keboan Aliyan, Foto: Ardian Fanani/detikJatim
Banyuwangi -

Ribuan orang menyemut di sepanjang jalan utama Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Minggu pagi (31/7/2022). Pagi itu mereka menggelar selamatan kampung sebelum memulai ritual adat Keboan Aliyan. Tak selang lama seusai ritual, sejumlah petani dan warga yang mengenakan atribut seperti binatang kerbau mengalami kehilangan kesadaran.

Sejumlah warga dan petani yang mulai 'kehilangan kesadaran' itu kemudian keliling kampung. Dalam kepercayaan setempat, mereka disebut kerasukan roh leluhur. Diiringi dengan musik gamelan dan replika kerbau. Mereka lantas menuju ke titik kumpul kantor desa.

Mereka berjalan layaknya kerbau yang sedang membajak sawah. Mereka juga berkubang, bergumul di lumpur, dan bergulung-gulung di sepanjang jalan yang dilewati. Saat berjalan, pundak mereka juga terpasang peralatan membajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para petani yang menjadi 'kerbau' itu berkeliling desa mengikuti 4 penjuru mata angin. Saat berkeliling desa inilah, para "kerbau" itu melakukan ritual layaknya siklus bercocok tanam. Mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi.

ritual keboan aliyanRitual Keboan Aliyan Foto: Ardian Fanani

Ada 2 kelompok warga yang melaksanakan arak-arakan keboan Aliyan. Yakni warga Dusun Krajan dari sisi timur kantor desa. Lalu disusul oleh rombongan dari Dusun Sukodono. Masing-masing menggelar atraksi di depan para tamu undangan di halaman kantor desa.

ADVERTISEMENT

"Ini merupakan tradisi permohonan kami kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga desa kami selalu dihindarkan dari berbagai malapetaka dan diberikan keselamatan serta melimpahnya hasil panen," kata Kepala Desa Aliyan, Anton Sujarwo.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut menyaksikan Keboan Aliyan tersebut mengapresiasi keguyuban warga. Menurutnya, kegiatan komunal tersebut akan menjadi modal dasar pembangunan.

"Keguyuban warga Aliyan dalam melaksanakan acara ini adalah perwujudan semangat gotong royong. Dengan bergotong royong ini, saya yakin akan membawa kemajuan bagi semua," ungkap Ipuk.

Ipuk mengharapkan kegiatan Keboan Aliyan tersebut dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam perputaran ekonomi masyarakat setempat.

ritual keboan aliyanRitual Keboan Aliyan Foto: Ardian Fanani

"Semoga penyelenggaraannya semakin baik dan ditata lebih kreatif sehingga menjadi daya tarik wisata yang lebih," harapnya.

Keboan Aliyan sendiri dirangkai dengan berbagai kegiatan pendukung lainnya. Seperti pagelaran wayang, janger hingga pasar rakyat.

"Kita siapkan acara ini menjadi pesta rakyat. Tidak hanya bagi masyarakat Aliyan, tapi bagi seluruh masyarakat yang hendak hadir ke desa kami," imbuh Anton.

Keboan Aliyan yang konon dilaksanakan sejak era kerajaan Blambangan adalah warisan Buyut Wongso Kenongo/ Ritual ini dilaksanakan oleh masyarakat setempat yang berkultur Osing setiap memasuki bulan Suro penanggalan Jawa.




(hse/fat)


Hide Ads