Kabar duka menyelimuti dunia kesenian ludruk Jawa Timur. Seniman ludruk asal Ploso, Jombang Cak Mukadi meninggal dunia. Ia meninggal usai jatuh saat pentas remo dan kidungan di Sidoarjo.
Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu (23/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Cak Mukadi yang tengah pentas di Tanggulangin, Sidoarjo tetiba terjatuh.
"Itu hari Sabtu (23/7) sekitar jam 22.00 WIB. Saat itu Cak Mukadi sedang pentas di Gagang Panjang, Tanggulangin, Sidoarjo," ujar pimpinan Ludruk Delta Wijaya Mustakim saat dihubungi detikJatim, Minggu (24/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustakim menjelaskan, sejak awal akan pentas almarhum tidak ada tanda-tanda mengalami gejala sakit. Namun, saat lagi pentas di saat ngidung tiba-tiba Cak Mukadi jatuh di atas panggung.
"Semua kru Ludruk Delta Wijaya langsung membantu menolong Cak Mukadi, kemudian dibopong dinaikkan mobil pikap ke Rumah Sakit Siti Fatimah. Namun, dalam perjalanan nyawa Cak Mukidi tidak tertolong," jelas Mustakim.
Meskipun kondisi sudah meninggal, teman-teman kru tetap membawa almarhum ke rumah sakit. Kemudian pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, jenazah Cak Mukadi dibawa ke rumah duka di Desa Pundeng, Ploso, Jombang.
"Almarhum dimakamkan hari Minggu sekitar pukul 11.00 WIB," kami bersama teman kru Ludruk Delta Wijaya asal Desa Kedondon Tulang merasa kehilangan Cak Mukadi," kata Mustakim.
Sebelumnya, Mustakim mengatakan, ludruknya memang sedang mengajak Cak Mukadi untuk pentas. Mustakim mengaku menjemput Cak Mukadi di rumahnya di Ploso, Jombang, pada Jumat (22/7). Setelah itu, Cak Mukadi pentas pada esoknya di Dusun Luwung, Desa Gagang Panjang, Tanggulangin.
Mustakim pun mengenang sosok Cak Mukadi yang memiliki kepribadian baik.
"Almarhum dikenal dengan sosok kepribadiannya sangar baik sekali, bahkan almarhum Cak Mukadi sangat semangat ketika latihan. Di saat pandemi dilarang pentas. Namun Cak Mukadi tetap berlatih untuk siap pentas," tandas Mustakim.
(hil/iwd)