Ritual Seblang Bakungan Banyuwangi Kembali Lestari Usai Pandemi

Ritual Seblang Bakungan Banyuwangi Kembali Lestari Usai Pandemi

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 18 Jul 2022 15:51 WIB
Ritual Adat Seblang Bakungan Banyuwangi
Ritual Seblang Bakungan. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Ritual adat tarian Seblang Bakungan kembali digelar untuk masyarakat umum setelah dua tahun tak boleh menerima tamu karena Pandemi COVID-19. Setelah pawang membacakan mantra, penari Seblang langsung kerasukan roh dan menari mengikuti irama gending.

Tradisi Seblang Bakungan adalah rangkaian tarian yang dibawakan wanita tua dalam kondisi trance (kesurupan). Uniknya, penari adalah orang yang sudah tua dan diyakini telah menopause.

Ribuan warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi berkumpul melihat atraksi tarian yang dibawakan Mbah Supani (72) Minggu malam (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ritual Seblang Bakungan, kata Ketua Panitia Pelaksana Ritual Seblang Lukman Hakim dimulai dari prosesi Ider bumi. Warga di kelurahan Bakungan menyiapkan prosesi ritual adat Seblang dengan cara menyuguhkan bermacam-macam ubo rampe baik tumpeng dan Pecel Pitik.

Ubo rampe lainnya adalah tumpeng ketan parutan kelapa muda dan gula merah, wanci suruh kinangan, kembang dermo/untaian bunga, tumpeng takir, boneka, caping/topi petani, cemeti, singkal (alat membajak sawah) dan kelapa gading. Tak ketinggalan tebu hitam, sekar setaman, dan kemenyan.

ADVERTISEMENT

Sembari memegang keris di kedua tangannya, penari tua itu menari dengan gerakan-gerakan magis di tengah bau kemenyan yang terus dibakar selama berlangsungnya ritual. Acara itu pun menjadi tontonan menarik yang mampu menghipnotis para tamu.

"Melalui event ini kami menguatkan semangat gotong royong, pemahaman, dan pelestarian budaya. Sehingga tradisi dan budaya lokal tetap tumbuh subur di tengah-tengah modernitas yang terus berkembang di masyarakat," ujar Lukman kepada wartawan.

Ritual adat Seblang dimulai setelah selamatan dengan makan bersama-sama sajian Pecel Pitik. Usai selametan atau makan bersama itu penari masuk ke pentas yang ditempatkan di depan balai sanggar atau balai dusun di lingkungan setempat.

Ritual Adat Seblang Bakungan BanyuwangiRitual Adat Seblang Bakungan Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)

Kepada penari itu kemudian dibacakan mantra-mantra oleh sesepuh adat hingga dirinya tidak sadarkan diri kemudian mulai menari dalam keadaan trance selama kurang lebih empat jam, mengikuti irama gending-gending dan syair-syair yang dibawakan sinden.

Tidak jauh berbeda dengan Seblang Olehsari, saat gending Kembang Gadung dilantunkan para penonton berebut untaian Bunga Darmo dengan mengganti uang tebusan Rp 5 ribu untuk dua buah Kembang Darmo. Bagi yang percaya, kembang darmo akan mempermudah jodoh, pelaris usaha, obat penyakit, dan penyubur tanaman.

Menurut Lukman, sebagai rangkaian ritual, tradisi Seblang yang digelar kali ini sangat meriah karena juga digelar bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tenda UMKM berjajar rapi di sepanjang jalan menuju arena pertunjukkan Seblang.

"Bazar UMKM ini dikemas dalam satu rangkaian event ritual adat seblang dengan melibatkan pelaku UMKM setempat," jelasnya.

Dalam bazar ini, para pelaku UMKM menjual dagangannya mulai dari jajanan tradisional hingga kue kekinian. Tak hanya makanan, produk fashion pun turut meramaikan bazar. Mulai dari batik, kaos brand lokal, dan juga kerajinan tangan.

UMKM di bazar ini laris, terlihat dari dagangan yang mereka jual sudah habis terjual. Pelapak Pentol Bakar Om Robin mengungkapkan dagangannya ludes terjual dengan banyaknya pengunjung.

"Saya benar-benar terbantu, ini merupakan acara yang bisa membantu memulihkan ekonomi. Saya berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana dan melibatkan pelaku UMKM," kata Robin.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads