Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melepas 545 calon jemaah haji asal Kota Pahlawan kloter 36 di Gedung Convention Hall. Sebelum melepas calon jemaah haji, tangis Eri pun pecah.
Eri merasa terharu karena akhirnya jemaah bisa berangkat ke tanah suci setelah tertunda dua tahun. Eri pun bertitip pesan kepada seluruh calon jemaah untuk tidak lupa mendoakan Kota Pahlawan dan warganya agar diberi keberkahan dan keselamatan.
"Di Tanah Suci itu tidak ada tempat yang tidak mustajabah, setiap orang berdoa di sana tidak ada yang tidak terkabul. Sebagai pelayan umat saya menitip doa, semoga seluruh warga Kota Surabaya diberikan kebahagiaan, dijauhkan dari bencana dan segala penyakit," kata Eri dalam sambutannya, Kamis (30/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya menitipkan doa, Eri juga mendoakan para jemaah berangkat dan pulang selamat serta menjadi haji yang mabrur dan diterima ibadahnya. "Haji tahun ini adalah ibadah akbar, insyaallah pahalanya 70 kali lipat dan mustajabah doanya," harapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Surabaya, Pardi mengatakan pemberangkatan calon jemaah haji asal Surabaya kali ini wujud dari kolaborasi antara pemkot dengan Kemenag Surabaya. Ia berharap, jemaah yang berangkat diberikan kelancaran dan keberkahan di dunia dan akhirat.
Sebelum memberangkatkan jemaah kloter 36, ia bersama Eri sempat memberikan Kartu Kesehatan Haji Indonesia secara simbolis kepada calon jemaah haji tertua Mugianto Abdul Syukur bin Kasan (65) dan termuda Alfani Matul Jannah (20).
"Kami berpesan kepada para CJH bisa disiplin dalam beribadah di Madina ataupun Makkah, karena harus sangat berhati-hati, selain negara orang juga tempat yang mustajabah ketika berbicara lisan maupun benak pribadi," kata Pardi.
Pardi juga menjamin kesehatan para calon jemaah haji asal Surabaya. Menurut Eri, setiap kloter ada dokter dan tim medis yang siap membantu ketika ada salah satu orang jemaah mengalami sakit. Bukan hanya ada di dalam kloter, ia meyakinkan di Mskkah dan Madina juga ada tim medis yang siap melayani jemaah ketika dibutuhkan.
"Kesehatan kita juga dampingi dengan dokter dan perawat, insyaallah pemerintah kita sudah siap dan tim yang ada di sana (Makkah dan Madinah) juga siap," pungkasnya.
(iwd/iwd)