HUT Kota Mojokerto Ke-104 Akan Dimeriahkan Pertunjukan Wayang Kulit

HUT Kota Mojokerto Ke-104 Akan Dimeriahkan Pertunjukan Wayang Kulit

Yudistira Imandiar - detikJatim
Minggu, 26 Jun 2022 21:30 WIB
Salah satu pelestari budaya kesenian wayang adalah generasi muda penerus bangsa. Tak disangka, beberapa anak kecil ini menggemari dan tertarik untuk belajar wayang kulit di Sanggar Nirmala Sari, Depok, Jawa Barat.

Sanggar yang telah berdiri sejak sejak 1987 ini adalah milik seniman pelestari kebudayaan, Ki Asman Budi Prayitno (78 tahun). Dalam sehari-harinya, ia biasa mengajarkan anak-anak usia belia mengenal wayang sebagai pelestari budaya wayang kulit.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto pada Selasa (28/6) mendatang akan diramaikan pagelaran seni wayang kulit. Acara yang berlangsung di lapangan Raden Wijaya, Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon itu akan dimeriahkan oleh sejumlah seniman ternama.

"Akan ada Sujiwo Tejo. Kemudian dalang Ki Cahyo Kuntadi, sinden asal Hongaria Agnes Serfozo, dan lawak dari Jo Klithik dan Jo Kluthuk," ungkap kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto Modjari yang menjadi ketua pelaksana wayang kulit dalam keterangan tertulis, Minggu (26/6/2022).

Selain pertunjukan wayang, kesenian lain juga akan ditampilkan dalam rangkaian acara HUT Kota Mojokerto. Untuk mengakomodir kedapatan masyarakat di acara tersebut, Modjari mengungkapkan pihaknya menyiapkan strategi pengamanan agar dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin menikmati acara malam itu. Modjari pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan tertib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HUT Kota Mojokerto Ke-104 Akan Dimeriahkan Pertunjukan Wayang KulitFoto: Dok. Pemkot Mojokerto

"Kita tidak bisa menyangkal, di keramaian nanti akan sangat mungkin ada pihak-pihak yang justru menyalahgunakan kesempatan. Jadi saya harap masyarakat bisa mawas diri, jangan lupa kunci kendaraan dan dimana lokasi parkirnya," pesan Modjari.

Pemerintah Kota Mojokerto memilih menampilkan seni tradisional sebagai media hiburan bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya untuk nguri-nguri budaya lokal serta mengenalkan kepada generasi muda agar tidak lupa dengan akan akar budayanya.

(akd/ega)


Hide Ads