Atas instruksi Wali Kota Tri Rismaharini, puluhan wisma tersebut kemudian disulap menjadi tempat untuk pengembangan UMKM. Risma berharap dengan langkah tersebut, masyarakat setempat dapat bangkit dan mentas dari dunia prostitusi yang selama ini menjadi sandaran ekonomi.
Wisma di lokalisasi memang identik dengan dekorasi ruang kaca yang lazim disebut akuarium, yang di dalamnya berisi puluhan PSK yang duduk berjajar. Nama-namanya pun tak kalah unik yang telah melekat di ingatan masyarakat.
Sebut saja Wisma Barbara, siapa yang tak kenal dengan nama ini? Wisma ini tercatat, merupakan yang terbesar di Gang Dolly. Pemkot Surabaya membeli wisma ini seharga Rp 9 miliar. Saat ini, wisma tersebut difungsikan sebagai produksi sandal hotel dan sepatu.
"Nama Wisma di sana dulu macam-macam. Saya enggak hapal semua. Tapi yang paling terkenal dan memang besar Wisma Barbara," kata Trisnadi Marjan Fotografer Penyusun Buku "Dolly: Hitam Putih Prostitusi".
Selain Barbara, deretan nama yang mungkin diingat seperti Madonna. Sama seperti Barbara, wisma ini juga merupakan kelas atas di Dolly. Selain itu ada juga Dollywood.
Meski begitu, ada nama-nama wisma yang mungkin bikin ketawa karena keunikannya. Seperti Wisma Gaza. Sebagian orang mengetahui bahwa Gaza merupakan salah satu kota di Palestina.
Ada juga wisma yang bernama Monggo Mas. Wisma ini berkonsep kafe dan karaoke. Kalimat monggo mas sendiri identik dengan para makelar dan muncikari saat menawarkan PSK ke pelanggannya. Lalu ada juga Wisma Dolly Racun.
Kemudian Wisma Studio yang sepintas bukan identik dengan prostitusi. Nama yang terakhir ini kini telah berubah menjadi Warung Soto Dolly.
(abq/sun)