Pernah mampir ke Kota Madiun? Pasti tak asing dengan ikon keran 'terbang' yang berada di pertigaan Jalan Mayjen Sungkono. Ternyata, keran 'terbang' yang menjadi ikon Kota Madiun ini memiliki makna khusus.
Direktur PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun, Suyoto menerangkan, Tugu keran PDAM ini berlokasi hanya sekitar 50 meter dari sungai Madiun anak Bengawan Solo. Tugu keran ini dijadikan ikon menyambut warga yang masuk Kota Madiun.
Lokasinya pun berada di tempat khusus, yakni dari arah Magetan bagian timur. Dari wilayah Magetan, lokasinya hanya berjarak sekitar 1 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya dibangun untuk menambah ikon, sekaligus untuk memperindah Kota Madiun. Sekaligus untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Perumda Air Minum Tirta Taman Sari siap melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Madiun selama 24 jam tiada henti, seperti Tugu Kran PDAM yang juga 24 jam tidak pernah berhenti," papar Suyoto, Jumat (27/5/2022).
Suyoto mengatakan, pembuatan Tugu Kran PDAM berasal dari ide Wali Kota Madiun, Maidi pada 2019. Tujuannya, untuk memperindah tata Kota Madiun.
"Itu ide pak Wali Kota dan tujuannya dibangun untuk menambah ikon sekaligus memperindah Kota Madiun," imbuhnya.
Tugu Kran PDAM tersebut diresmikan oleh Wali Kota Madiun Maidi pada Senin, 30 Desember 2019. Kini, sebagian orang yang melintas di sana terlihat mengalihkan pandangan pada tugu tersebut karena dianggap unik.
Bangunan replika keran berwarna emas dengan ukuran jumbo itu mengalirkan air yang tampak deras. Sepintas, orang awam akan mengira keran tersebut benar-benar terbang. Namun, keran tersebut ternyata dilengkapi pipa penyangga tempat mengalirnya air mancur. Pipa tersebut sengaja diberi warna putih agar tidak kentara.
(hil/dte)