Perkumpulan Reog Ponorogo Surabaya (Purbaya) menggelar aksi simpatik. Mereka mendorong Reog Ponorogo segera didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia.
Aksi simpatik yang rencananya digelar di depan Gedung Grahadi, bergeser ke Jalan Merr, Rungkut. Ada 10 Reog Ponorogo yang tampil.
Beberapa dada merak mereka lapisi dengan kain putih. Kain putih itu berisi tulisan 'Reog Ponorogo Milik Indonesia Bukan Malaysia Rek'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga membawa banyak poster. Salah satunya bertuliskan #SaveReog Ponorogo. Aksi simpatik itu juga diisi dengan kesenian jathilan (kuda lumping) dan seni cemeti (pecut).
Arus lalu lintas sempat tersendat. Sebab, banyak pengguna jalan yang penasaran ingin melihat pertunjukan seni tersebut.
Ketua Purbaya, Siswandi mengatakan, aksi digelar sebagai salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah, dalam mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO.
"Kegiatan ini terus terang kita mendukung pemerintah, sekaligus memprotes pemerintah Malaysia yang sudah dua kali ini mengklaim Reog ini adalah budaya mereka," ungkap Siswandi kepada wartawan di lokasi, Rabu (13/4/2022).
(sun/sun)