Sebagai penanda titik 1.000 kilometer Jalan Raya Anyer-Panarukan atau Jalan Daendels, monumen sejarah Situbondo didirikan. Tepatnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Lokasi monumen 1.000 Km Anyer-Panarukan itu tepat berada di tepi jalan raya pantura (Pantai utara) yang ada di kabupaten berjulukan Kota Santri itu. Monumen itu berbentuk batang bersusun bertuliskan '1.000 Km Anyer Panarukan'.
Pantauan detikJatim, monumen berbentuk batang berukuran tidak seragam berbahan beton berjumlah 18 batang itu berdiri tegak menjulang. Ukuran terendah sekitar 5 meter dan tertinggi sekira 15 meter lebih. Masing-masing memiliki warna berbeda dan warnanya kini tampak kusam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui pasti kenapa monumen itu tersebut berbentuk balok dengan jumlah 18 biji. Yang jelas, lokasi itu memang merupakan batas akhir Jalan Anyer-Panarukan yang panjangnya 1.000 kilometer.
Tugu prasasti yang berdiri di atas lahan seluas sekitar seperempat hektare ini lokasinya persis di sisi timur jembatan Sungai Sampeyan, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan.
Sejumlah sumber sejarah menyebutkan, titik 1.000 KM Jalan Daendels tersebut sebenarnya bukan di monumen itu tapi berada sekitar 300 meter sisi barat atau sebelum jembatan Sungai Sampeyan jika dari arah Surabaya.
Sehingga, keberadaan tugu prasasti penanda titik 1.000 KM itu hanya bersifat monumental untuk menambah faktor estetika semata. Atau, bisa jadi karena kebetulan lahan yang tersisa hanya ada di lokasi itu.
Berdasarkan informasi yang didapat, dulu pernah ada patok yang memuat keterangan titik akhir Anyer-Panarukan. Sayangnya, titik patok yang terpasang, sekarang sulit ditemukan karena patoknya sudah dibongkar. Demikian juga lokasinya yang sudah dipenuhi bangunan lain.
(dpe/fat)