Air Perasan Kain Kafan di Tradisi Resik Lawon Jadi Rebutan Diminum-Siram Sawah

Air Perasan Kain Kafan di Tradisi Resik Lawon Jadi Rebutan Diminum-Siram Sawah

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 21 Mar 2022 07:05 WIB
Tradisi Resik Lawon Banyuwangi
Tradisi Resik Lawon atau membersihkan kain kafan di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Tradisi Resik Lawon senantiasa digelar Warga Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi menjelang Ramadan. Dalam prosesi Resik Lawon, banyak warga yang rebutan minum air perasan lawon atau kain mori/kafan yang dicuci.

Kegiatan digelar di Petilasan Ki Wongso Karyo atau biasa dikenal dengan Buyut Cungking, Jumat (18/3/2022). Dalam Prosesi itu, selalu ada masyarakat yang ingin mendapatkan perasan kain kafan. Sebagian masyarakat meyakini, air perasan bilasan kain putih itu bertuah.

Mereka percaya jika meminum perasan kain kafan bisa menghindarkan dari mara bahaya. Tak hanya itu, badan jadi bugar dan sehat, terhindar dari penyakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepercayaan masyarakat sini memang begitu. Kadang meminum air perasan mori itu," ujar Jam'i sesepuh adat setempat.

Jam'i mengaku tak hanya meminum, masyarakat juga membawa botol untuk membawa pulang air perasan itu. Konon katanya, air itu juga bisa menyuburkan tanaman di sawah.

ADVERTISEMENT

"Hanya disiramkan ke sawah. Dengan harapan tanaman mereka bisa tumbuh subur dan panen yang melimpah," tambahnya.

Tradisi Resik Lawon BanyuwangiTradisi Resik Lawon Banyuwangi Foto: Ardian Fanani

Salah satu warga Banyuwangi, Suwarno (45) sengaja meminum air perasan itu untuk kesehatan. Dia mengambil air perasan kain usai dicuci di sungai dan langsung meneguknya. Tak hanya itu, dirinya juga membawa air perasan untuk tanamannya di sawah.

"Kami yakin dan percaya jika ini membawa berkah. Semoga selalu sehat dan tanaman saya bisa panen melimpah," harapnya.

Tradisi Resik Lawon ini digelar di Petilasan Ki Wongso Karyo atau biasa dikenal dengan Buyut Cungking, Jumat (18/3/2022). Ritual Resik Lawon ini harus diikuti para keturunan dari abdi dalem Buyut Cungking. Resik dalam bahasa Jawa memiliki arti bersih-bersih, sementara Lawon adalah sejenis kain mori atau kain kafan.

Ritual yang sudah dilakukan selama ratusan tahun secara turun temurun itu digelar mendekati bulan Ramadan untuk membersihkan diri.




(hil/iwd)


Hide Ads