Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membawa air dari Sendang Bancolono untuk disatukan ke IKN Nusantara. Sumber air yang berasal dari area Gunung Lawu itu pernah disinggahi tokoh dan keluarga nomor satu di Indonesia.
Salah satunya keluarga besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka pernah singgah dan menggelar ritual di sana.
"Pejabat yang datang ke Bancolono banyak, seperti keluarga Pak Presiden SBY," ujar penjaga Sendang Bancolono, Best Hariyanto kepada detikJatim, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Best, kedatangan keluarga Presiden SBY itu sekitar bulan Agustus 2018. Tampak Edi Baskoro Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono bersama rombongan itu. Best menjelaskan, Presiden SBY dan keluarganya itu juga menggelar ritual ke petilasan Raja Brawijaya V di puncak Lawu atau Argo Dalem.
"Saya yang antar keluarga Pak SBY waktu itu. Ritual di bawah (Sendang Bancolono) dan di puncak Argo Dalem (Petilasan Prabu Brawijaya V)," papar Best.
Cerita orang nomor satu yang pernah menggelar ritual juga diutarakan Kepala Dusun Cemoro Sewu, Agus Suwandono. Menurut Agus, selain SBY, Presiden Soeharto juga pernah melakukan ritual kala itu.
"Pak Soeharto itu semasa masih menjabat dikabarkan sering ke Gunung Lawu. Ke puncak untuk ritual doa di Sendang Bancolono," papar Agus.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pengunjung yang pernah menggelar ritual dan doa ke Sendang Lanang dan Sendang Putri asal Mojokerto, Wahid (49). Dirinya mengunjungi lokasi itu karena mendengar Presiden Soeharto sering melakukan ritual di Gunung Lawu.
"Infonya Presiden Soeharto dulu sering ke sini saat masih menjabat. Makanya ketika beliau meninggal, makamnya di lereng Gunung Lawu. Saya juga berdoa untuk leluhur Raja Majapahit yakni Brawijaya yang dipercaya masih berada di Gunung Lawu," kata Wahid.
Sementara tujuan Gubernur Ganjar membawa air dari Sendang Bancolono juga dijelaskan oleh pihak lainnya. Yakni juru kunci Alas Ketonggo (petilasan Raja Brawijaya V di kaki Gunung Lawu), Suyitno .
"Semua pasti ada tujuan, tentunya untuk kebaikan dan keselamatan," ujar Suyitno.
Menurut Suyitno, Gunung Lawu dipercaya oleh sebagian paranormal sebagai pusar bumi. Air dan tanah Gunung Lawu dipercaya bisa menyatukan bangsa seperti masa kejayaan Kerajaan Majapahit yang dipimpin Raja Brawijaya.
"Mengambil air dan tanah di sini (Gunung Lawu) kemudian ditanam di lokasi yang akan dibangun (IKN) itu dipercaya bisa untuk keselamatan kedamaian, serta membersihkan segala keburukan," papar Suyitno.
Tidak hanya itu, Suyitno juga menyebutkan bahwa sejumlah paranormal utusan pejabat negara Malaysia dan Singapura juga datang ke Gunung Lawu. Mereka juga mengambl air dan tanah di sana untuk ditanam lokasi yang dibangun rumah atau istana.
"Raja Brawijaya kondang (terkenal) memimpin Majapahit. Dia yang menyatukan Nusantara hingga sekar Malaka, Malaysia, hingga Singapura. Maka banyak yang ke sini. Sugesti itu enggak bisa dibantah, intinya untuk keselamatan kedamaian," imbuh Suyitno.
Dia menambahkan, Raja Brawijaya V bertapa di Alas Ketonggo sebelum ke puncak Gunung Lawu. Sebab, Alas Ketonggo juga dipercaya sebagai pintu alam gaib menuju Puncak Gunung Lawu.
(hse/fat)