Situs Gemekan Diekskavasi, Arkeolog Kupas Struktur Candi Zaman Majapahit

Situs Gemekan Diekskavasi, Arkeolog Kupas Struktur Candi Zaman Majapahit

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 07 Feb 2022 22:36 WIB
Situs Gemekan di Kecamatan Sooko, Mojokerto hari ini mulai diekskavasi. Penggalian arkeologi selama 6 hari itu untuk menampakkan struktur purbakala yang diduga candi peninggalan Majapahit.
Situs Gemekan di Mojokerto mulai diekskavasi/Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom
Mojokerto -

Situs Gemekan di Kecamatan Sooko, Mojokerto hari ini mulai diekskavasi. Penggalian arkeologi selama 6 hari itu untuk menampakkan struktur purbakala yang diduga candi peninggalan Majapahit.

Situs Gemekan terletak di tengah persawahan Dusun Kedawung, Desa Gemekan. Yaitu di sawah milik Mukid, warga setempat. Selama puluhan tahun, situs ini dianggap angker oleh masyarakat.

Tanah yang menimbun struktur purbakala di Situs Gemekan tidak pernah digali warga. Padahal, sawah di sekelilingnya bekas digali untuk produksi bata merah. Sehingga situs ini masih berupa gundukan tanah setinggi 190-200 cm dengan luas 12 x 12 meter persegi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sejatinya sudah mendata Situs Gemekan tahun 2017 lalu. Namun, baru mulai hari ini gundukan tanah tersebut diekskavasi. Penggalian arkeologi tersebut digelar karena bantuan dana dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kaloka, Malang Rp 50 juta.

"Ekskavasi Situs Gemekan selama 6 hari, terhitung mulai hari ini sampai 12 Februari," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Gemekan, Muhammad Ichwan kepada detikjatim di lokasi, Senin (7/2/2022).

ADVERTISEMENT

Arkeolog BPCB Jatim ini menjelaskan, ekskavasi 6 hari difokuskan pada gundukan tanah 12 x 12 meter persegi di Situs Gemekan. Karena terbatasnya waktu, Ichwan mengerahkan 30 orang sekaligus. Terdiri dari 10 tenaga teknis arkeologi dan 20 tenaga penggali.

"Situs ini berada di sawah milik Pak Mukid. Kami sewa untuk ekskavasi selama 6 hari, kami berikan Rp 2 juta," terangnya.

Berdasarkan hipotesis yang ia susun, menurut Ichwan, Situs Gemekan merupakan candi peninggalan Majapahit. Terdapat struktur yang sudah tampak pada sisi barat situs.

Bangunan dari bata merah kuno ini sepanjang 180 cm, tinggi 90 cm, tebal 40 cm. Struktur ini masih berlanjut ke selatan, utara dan timur. Masing-masing bata penyusunnya berdimensi 32x22x7 cm dan 32x22x6 cm.

"Hipotesis kami ini bangunan candi yang dilengkapi pagar keliling. Indikasinya terdapat profil penampil di struktur yang sudah nampak di sisi barat. Biasanya candi di Jatim arah hadapnya ke barat ditandai tangga, penampil di sisi barat," jelasnya.

Struktur pagar keliling candi yang ia maksud, ditemukan pada ekskavasi tahun 2003 silam. Yakni struktur di barat daya dari gundukan yang memanjang dari barat ke timur, struktur di sisi barat laut yang membentang dari utara ke selatan, serta struktur di sisi utara yang membentang dari barat ke timur.

"September tahun lalu kami foto menggunakan drone, posisi gundukan letaknya hampir simetris (di tengah-tengah) dengan struktur-struktur yang kami duga pagar keliling candi," pungkasnya.




(sun/iwd)


Hide Ads