Sejak ribuan tahun lalu budaya ritual Mendak Sanggring peninggalan leluhur masih terawat hingga sekarang. Tradisi ini masih dijaga dan dilestarikan masyarakat Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang. Tradisi ini bahkan telah masuk Warisan Budaya Tak Benda Nasional.
Ritual budaya Mendak Sanggring ini semakin kental dengan harmoni alunan gamelan dalam balutan musik karawitan. Mendak Sanggring sendiri merupakan ritual adat masyarakat Desa Tlemang sebagai bentuk tradisi peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin di Desa Tlemang.
"Pada saat itu, prosesnya dilaksanakan pada setiap 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah. Wujud peringatan tersebut, yakni dengan disajikannya makanan khas Sangring, yang berisi ayam dan kuah," kata Kadisparbud Lamongan Siti Rubikah saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (20/1/2022l.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keunikan lainnya, menurut Rubikah, semua yang memasak untuk tradisi ini harus laki-laki. Secara turun temurun, lanjut Rubikah, ritual adat ini setiap tahunnya diperingati oleh masyarakat Desa Tlemang bertepatan dengan upacara sedekah bumi sebagai rasa syukur setelah panen raya.
"Jadi yang masak laki-laki semua. Yang menyiapkan bumbu dan meracik juga laki-laki semua," tambahnya
Masyarakat pun sangat antusias dan semakin semangat untuk melestarikannya setelah mendapat pengakuan secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Keberadaan Mendak Sanggring ini mendorong Desa Tlemang untuk menjadi desa wisata.
"Semakin istimewa dengan hadirnya Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di tengah-tengah masyarakat Desa Tlemang saat melakukan prosesi Sedekah Bumi Mendak Sanggring Ki Buyut Terik yang berlangsung Minggu (2/1/2022)," ungkapnya.
Sementara Kades Desa Tlemang Aris Pramono menyebut, mereka berkeinginan untuk menjadikan desanya menjadi desa agrowisata dan wisata religi.
"Hal ini terlihat dari potensi geografis Desa Tlemang yang memiliki kesuburan tanah sehingga berpotensi sebagai agrowisata. Ke depan mohon dukungannya juga untuk membantu percepatan realisasi motocross dengan harapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Agus.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku budaya Mendak Sanggring sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, akan terus mendorong pelestariannya dengan menjadikan Desa Tlemang menjadi Desa Wisata.
"Saya harap budaya ini untuk terus dilestarikan dan dipertahankan. Selain itu tradisi ini juga menandakan bahwa Desa Tlemang ini kaya akan budaya. Sehingga Kedepan, kami sepakat untuk menjadikan Desa Tlemang menjadi desa wisata. Termasuk pembangunan sirkuit motocross," tutur Pak Yes, panggilan akrabnya.
(fat/fat)