Salah Kaprah Lambang Kerajaan-Bendera Majapahit dan Buah Maja

Salah Kaprah Lambang Kerajaan-Bendera Majapahit dan Buah Maja

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 14 Jan 2022 18:59 WIB
Asal-usul Nama Majapahit, Kerajaan Penguasa Nusantara
Surya Majapahit menghiasi pagar besi di Kolam Segaran (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Surya Majapahit dan merah putih terlanjur dipercaya banyak orang sebagai lambang dan bendera kerajaan. Begitu pula brenuk yang keliru disebut maja, buah yang menginspirasi nama Majapahit.

Nama Kerajaan Majapahit diambil dari buah maja. Berdasarkan cerita di Kidung Harsawijaya dan Serat Pararaton, Raden Wijaya bersama para pengikutnya menemukan banyak pohon maja yang buahnya pahit saat membuka Hutan Trik untuk mendirikan Majapahit.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan selama ini masyarakat salah mengidentifikasi pohon maja. Tanaman yang selama ini dikira maja ternyata adalah brenuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yaitu mempunyai pohon bercabang, daun lonjong tunggal, buah bulat besar berwarna hijau. Tanaman dengan nama latin Crescentia Cujete ini berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

"Maja yang dikenal masyarakat selama ini adalah brenuk, bukan maja. Jadi, ada salah interpretasi," kata Wicaksono kepada detikJatim, Selasa (28/12/2021).

ADVERTISEMENT

Ia berpendapat, pohon maja yang mengilhami nama Majapahit kini disebut maja legi. Tanaman dengan nama latin Aegle Marmelos ini salah satunya bisa dijumpai di Candi Brahu, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Buahnya sebesar kedondong dan berasa manis ketika sudah masak.

"Identifikasi saya pohon maja itu yang sekarang disebut maja legi, daunnya bercabang tiga seperti trisula. Di India juga disebut Wilwa. Daun pohon maja ini sangat dikeramatkan di India dan dipakai upacara keagamaan karena tiga itu melambangkan trisulanya Dewa Siwa. Buah maja legi ketika belum kuning, rasanya juga pahit karena getahnya," terang Wicaksono.

Wicaksono juga mengkritisi kekeliruan masyarakat yang selama ini menganggap Surya Majapahit sebagai lambang Kerajaan Majapahit. Surya Majapahit terlanjur menghiasi berbagai bangunan di Mojokerto. Seperti pagar rumah-rumah penduduk di beberapa desa di Trowulan, pagar Kolam Segaran dan kantor DPRD.

"Surya Majapahit bukan lambang Majapahit, itu lambang agama, Dewata Nawa Sanga. Kalau di candi-candi biasa di ujung atas bilik candi, di garbagraha, menyimbolkan sinar dewa," cetusnya.

Tidak hanya itu, menurut Wicaksono, merah putih juga bukan bendera Kerajaan Majapahit. "Di Prasasti Kudadu kalau dicermati baik-baik merah putih bendera pasukan Jayakatwang yang memberontak Singasari. Prasasti itu dikeluarkan Raden Wijaya menceritakan pemberontakan Jayakatwang, di situ diceritakan terlihat dari jauh pasukan musuh menggunakan bendera merah putih," ungkapnya.

Lantas apa lambang dan bendera Kerajaan Majapahit? Menjawab pertanyaan ini, Wicaksono merujuk pada Naskah Negarakertagama yang menceritakan perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang dan Bondowoso tahun 1360an masehi. Raja Majapahit paling sukses itu dikawal raja-raja bawahannya, seperti Daha, Pajang, Jenggala, Lasem dan Kahuripan.

"Di Negarakertagama dijelaskan bahwa kereta kencana Hayam Wuruk berlambangkan buah wilwa atau buah maja yang dikelilingi pola gringsingan. Apakah itu lambang Majapahit? Bisa iya, bisa tidak. Kalau dilihat di Yogyakarta dan Solo, lambang kerajaan biasanya ditorehkan di kereta kencana. Yang pasti Surya Majapahit bukan lambang Majapahit," ujarnya.

Ia menduga lambang Kerajaan Majapahit berbeda-beda setiap raja dan ratu. "Tribhuwana Tunggadewi menggunakan lambang ada tengkoraknya. Kalau Jayanegara disebutkan buaya. Jadi, masing-masing raja mungkin memiliki lambang sendiri-sendiri. Lambang buah maja di kereta kencana Hayam Wuruk bisa saja lambang negara Majapahit pada masa Hayam Wuruk," jelas Wicaksono.

Berdasarkan Naskah Negarakertagama pula, tambah Wicaksono, bendera Kerajaan Majapahit berbeda dengan negara bawahannya. "Di Negarakertagama disebutkan diiringi umbul-umbul atau panji-panji. Yang menarik, ketika perjalanan Hayam Wuruk diceritakan bendera bermacam-macam sesuai iring-iringan negara bagian. Ada Daha, Pajang, Jenggala, Lasem, Kahuripan. Lambang pada kereta kencananya juga beda-beda," cetusnya.

Pemerhati Sejarah Majapahit Iwan Abdillah meyakini merah putih merupakan bendera Kerajaan Majapahit. Karena menurutnya, Raden Wijaya dilantik menggunakan pataka Dwija Naga Nareswara dengan kain merah putih di bagian tengahnya.

"Bendera Majapahit memang merah putih, tapi seperti apa, ini yang perlu dicari referensi lebih dalam lagi. Yang jelas bendera merah putih itu dipasang di pataka saat pelantikan Raden Wijaya, menggambarkan gula dan kelapa," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Fadli Zon Nobatkan Cevi Yusuf Jadi Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads