Wanti-wanti Mentan Amran Agar Harga Minyak Tak Naik Jelang Nataru

Wanti-wanti Mentan Amran Agar Harga Minyak Tak Naik Jelang Nataru

Chilyah Auliya - detikJatim
Selasa, 23 Des 2025 15:49 WIB
Wanti-wanti Mentan Amran Agar Harga Minyak Tak Naik Jelang Nataru
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak di Pasar Wonokromo Surabaya/Foto: Raihan Akbar Mahendra/detikJatim
Surabaya -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan agar harga minyak goreng tidak mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini disampaikan Mentan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Tim Satgas Pangan Jatim di Pasar Wonokromo Surabaya.

Dalam sidak, Mentan menyodorkan pertanyaan kepada penjual terkait sejumlah komoditas pangan, salah satunya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram. Mentan juga berdialog langsung dengan warga di lokasi.

Marfuatin, seorang pembeli yang ternyata petani, mengaku bersyukur dengan kondisi harga gabah saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah harga padi naik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, gabah dijual di kisaran harga Rp 6.400 per kilogram. Meski demikian, harga tersebut masih belum ideal.

Mentan kembali menyoroti harga di tingkat pelaku usaha yang masih berada di bawah standar. "Harusnya Rp 6.500. Tolong jangan rugikan petani, tapi konsumen juga harus tersenyum," katanya.

Usai melakukan sidak, Amran menyampaikan bahwa secara umum harga bahan pangan cenderung turun dan relatif stabil. Harga telur, misalnya, berada di angka Rp 30.000 per kilogram atau masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak di Pasar Wonokromo SurabayaMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak di Pasar Wonokromo Surabaya Foto: Raihan Akbar Mahendra/detikJatim

Namun, Mentan menemukan adanya kenaikan pada komoditas minyak goreng. Harga minyak tercatat mencapai Rp 16.000 per liter atau naik sekitar Rp 300 dari HET.

"Ini ada dua minyak, barang bukti yang kami beli di dua tempat," ujar Mentan.

Temuan tersebut langsung diserahkan kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur untuk ditindaklanjuti. Amran menegaskan, momentum Nataru seharusnya tidak menjadi alasan untuk membebani masyarakat dengan kenaikan harga.

Ia juga menekankan agar tidak mendesak pedagang eceran. "Jangan dirugikan penjual eceran, terlebih menjelang momen Nataru. Keuntungannya hanya Rp 100 sampai Rp 200. Cari produsennya saja. Kalau sengaja, izinnya dicabut," tegasnya.

Mentan menyebut, saat ini pemerintah sudah bergerak dari tahap imbauan ke tindakan tegas. Harga minyak goreng, kata dia, seharusnya tidak boleh melebihi Rp 15.700 per liter.

Menurut Mentan, kenaikan harga minyak goreng tidak seharusnya terjadi, karena Indonesia merupakan produsen minyak terbesar di dunia dan menjadi pemasok bagi banyak negara. "Kita produksi besar-besaran, bahkan men-supply negara lain, tapi kenapa harga di dalam negeri harus naik?" ujarnya.

Sementara itu, untuk komoditas gula pasir, Mentan memastikan kondisi stok aman dan bahkan menumpuk. Di Jawa Timur, pemerintah berencana menjual gula sesuai Harga Pokok Produksi (HPP) Rp14.500, namun hingga kini belum laku optimal.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan seluruh pihak dalam rantai distribusi pangan. "Petani bahagia, konsumen tersenyum, pedagang untung. Kita harus saling menghargai," ujar Mentan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak di Pasar Wonokromo SurabayaMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak di Pasar Wonokromo Surabaya Foto: Raihan Akbar Mahendra/detikJatim

Amran juga mengapresiasi kinerja Ditreskrimsus Polda Jawa Timur dan Satgas Pangan dalam mengawal stabilitas harga.

"Semoga seluruh wilayah di Indonesia terinspirasi oleh kinerja Ditreskrimsus Jawa Timur," ucapnya.

Secara keseluruhan, ia memastikan sekitar 90 persen harga pangan berada di bawah HET. "Hanya satu yang ditemukan, yakni minyak goreng, dan ini langsung ditindaklanjuti. Saya pastikan minggu ini selesai. Naik sedikit pun jangan," pungkasnya.




(abq/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads