Harga Cabai di Trenggalek Mulai Stabil, Telur dan Wortel Justru Naik

Harga Cabai di Trenggalek Mulai Stabil, Telur dan Wortel Justru Naik

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 18 Des 2025 11:41 WIB
Harga Cabai di Trenggalek Mulai Stabil, Telur dan Wortel Justru Naik
Pasar di Trenggalek/Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Trenggalek -

Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Basah Trenggalek mengalami fluktuasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Harga cabai yang sempat melonjak tinggi, kini mulai berangsur turun.

Salah seorang pedagang di Pasar Basah Trenggalek, Siti Fatimah mengatakan, harga cabai rawit, cabai merah, dan cabai keriting sebelumnya sempat menembus Rp 90 ribu per kilogram.

"Sekarang turun jadi Rp 58 ribu per kilogram. Stok dari petani mulai melimpah karena sudah musim panen," kata Siti, Kamis (18/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, harga komoditas bawang merah relatif stabil meski terdapat tergantung kualitas dan jenisnya. Bawang merah kering masih dijual sekitar Rp 55 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah basah berada di kisaran Rp 32 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Bawang merah basah ini dari Nganjuk," ujarnya.

Bawang putih, stabil pada kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan komoditas sayur-sayuran, wortel justru mengalami kenaikan cukup signifikan dari sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas telur. Harga telur ayam ras kini mencapai Rp 30 ribu per kilogram, naik dari harga normal Rp 24-25 ribu per kilogram. Bahkan telur puyuh tembus hingga Rp 36 ribu per kilogram.

"Kalau telur lumayan tinggi kenaikannya," imbuhnya.

Siti Fatimah menambahkan, jelang akhir tahun kondisi pasar masih cenderung landai. Pada saat harga cabai melambung, daya beli masyarakat sempat turun drastis.

"Biasanya belanja 1 kg berkurang jadi setengah. Tapi Alhamdulillah sekarang mulai stabil," imbuhnya.

Pihaknya menyebut, saat harga cabai tinggi, pemerintah sempat turun tangan untuk memberikan subsidi guna menekan harga pasar. Subsidi khusus komoditas cabai sebesar Rp 30 ribu per kilogram dengan batas maksimal 20 kilogram per pedagang.

Contohnya, jika harga aslinya Rp 90 ribu, dikurangi subsidi jadi Rp 60 ribu. Tapi memang terbatas hanya 20 kilogram," imbuhnya.

Sementara itu, Wir, pemilik warung makan di Trenggalek, mengaku kenaikan harga bahan pokok sangat memengaruhi keuntungan usahanya. "Pengaruh banget, untung sih untung tapi tipis, ya laba cuma bisa untuk beli bahan lagi," kata Wira.

Ia mengaku tidak berani menaikkan harga jual makanan, karena daya beli masyarakat yang cenderung tidak stabil

"Untuk harga jual dagangan saya tetap sama. Paling menyiasatinya, misalnya ayam yang biasanya dipotong jadi 10 bagian, sekarang jadi 11 potong," ujarnya.

Menurutnya harga ayam potong, saat ini berada di kisaran Rp34-35 ribu per kilogram. Sebelumnya, saat permintaan tinggi, harga sempat mencapai Rp40 ribu per kilogram.




(irb/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads