Kabupaten Gresik mencatat inflasi terendah di tingkat nasional pada Oktober 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik, inflasi year on year (y-on-y) tercatat sebesar 2,16%, lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 2,69% dan nasional 2,86%.
Kepala BPS Kabupaten Gresik Indriya Purwaningsih mengatakan, capaian ini menunjukkan bahwa stabilitas harga di Gresik terjaga dengan baik. Indriya menyinggung soal kinerja lintas sektor turut berpengaruh dalam pengendalian inflasi.
"Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama pemerintah daerah berperan penting menjaga daya beli masyarakat. Ini bukti bahwa koordinasi lintas sektor berjalan efektif," ujarnya, Rabu (5/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bulanan, Gresik mencatat inflasi sebesar 0,20%. Sementara secara tahun kalender (year to date) mencapai 1,39%.
Indriya menambahkan, kelompok pengeluaran yang paling berpengaruh terhadap inflasi Oktober adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,14%, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,02%.
"Komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi antara lain telur ayam ras, beras, cabai merah, daging sapi, dan emas perhiasan," jelasnya.
Meski demikian, sejumlah komoditas justru menahan laju inflasi, seperti bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan semangka.
Indriya menegaskan, keberhasilan Gresik menjaga inflasi rendah menjadi indikator kuat bahwa kebijakan pengendalian harga berjalan efektif.
"Ini bukan hanya soal angka statistik, tapi soal kesejahteraan masyarakat. Ketika inflasi terkendali, daya beli tetap terjaga," tegasnya.
(ihc/abq)












































