Harga emas diprediksi terus mengalami peningkatan. Hari ini, harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk kembali mencatatkan rekor tertinggi Rp 2.105.000 per gram. Lantas apakah ini saat yang tepat untuk membeli emas?
Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair), Gigih Prihantono menilai, lonjakan harga emas tak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian yang belum stabil.
"Harga emas itu berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian. Kalau harga emasnya naik, berarti kondisi perekonomian masih buruk," ujar Gigih, Selasa (16/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gigih menyebut, pemerintah idealnya dapat menyarankan agar masyarakat tidak buru-buru membeli emas di tengah harga yang sedang tinggi.
Menurutnya, perputaran uang lebih baik diarahkan ke sektor riil agar ekonomi tetap bergerak.
"Kalau saya sebagai pemerintah, saya sarankan untuk jangan beli emas. Lebih baik gunakan uangnya, agar berputar di sektor riil supaya perekonomian tidak buruk," bebernya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa dari sudut pandang investor, kondisi saat ini justru bisa jadi momen yang tepat untuk mengamankan aset.
"Tapi kalau saya sebagai investor, karena ekspektasi saya dengan kondisi perekonomian, ya ini saat yang pas untuk beli emas," tuturnya.
Namun ia kembali menggarisbawahi, jika dilihat dari sudut pandang ekonom, membeli emas bukan langkah ideal untuk masyarakat saat ini.
Dirinya menyarankan uang dapat digunakan untuk konsumsi atau sektor produktif oleh masyarakat. Sebab hal itu bisa mendorong perputaran ekonomi.
"Kalau saya sebagai ekonom, menyarankan masyarakat untuk jangan beli emas. Mending uangnya digunakan untuk pembukaan sektor riil saja atau konsumsi. Supaya perekonomian bisa berputar," pungkasnya.
Dilansir detikFinance, harga emas dunia diprediksi masih akan melanjutkan tren penguatan. Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memprediksi bahwa harga emas akan berada di level support US$ 3.611 per troy ons dengan resistance di harga US$ 3.674 per troy ons.
Pergerakan harga emas juga diprediksi terus naik hingga akhir tahun 2025 mencapai US$ 3.800 per troy ons.
"Untuk satu minggu, dari hari Senin sampai hari Jumat, kemungkinan besar support-nya di US$ 3.359,51 kemudian resistance di US$ 3.700,21. Sedangkan sampai akhir tahun kemungkinan besar harga emas tembus di level US$ 3.800," terang Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).
(auh/hil)