Sri Mulyani Lengser, Pengamat Ekonomi Ungkap Tantangan Menkeu yang Baru

Sri Mulyani Lengser, Pengamat Ekonomi Ungkap Tantangan Menkeu yang Baru

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 09 Sep 2025 19:40 WIB
Sri Mulyani Indrawati
Momen Sri Mulyani Indrawati tinggalkan gedung usai pamitan dengan para pegawai Kemenkeu. (Foto: Shafira Cendra Arini)
Surabaya -

Sri Mulyani Indrawati resmi melepas jabatan Menteri Keuangan usai menjadi 1 dari 5 menteri yang masuk daftar reshuffle Kabinet Merah Putih. Lengsernya perempuan yang akrab disapa SMI digantikan Purbaya Yudhi Sadewa itu, menurut pakar ekonomi, akan memunculkan tantangan.

Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Gigih Prihantono menyebutkan akan ada tantangan untuk menjaga reputasi keuangan Indonesia agar tidak hancur. Apalagi Sri Mulyani dahulu dikenal sebagai sentral bank dunia.

"Sudah lama kan Bu Sri Mulyani jadi sentral bank dunia, itu kan sudah dulu dan memang Bu Sri Mulyani ini punya integritas tinggi dan kemampuan atau kompetensi yang mumpuni untuk mengelola keuangan negara. Enggak banyak menteri keuangan yang punya kapabilitas setara Bu Sri Mulyani," ujar Gigih, Selasa (9/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ini menjadi tantangan bagaimana reputasi keuangan yang baik itu tidak hancur di tangan menteri yang baru," tambahnya.

Selain itu, mundurnya Sri Mulyani akan berdampak pada turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Per Selasa (9/9/2025) IHSG berada di level 7.628, sementara indeks saham anjlok 138,24 poin atau 1,78% dari perdagangan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Gigih, anjloknya IHSG bukan hanya karena faktor mundurnya Sri Mulyani. Turunnya IHSG selama 1 atau 2 hari menurut Gigih merupakan hal yang bisa dikatakan wajar.

"Kalau satu dua hari itu wajar. Kan itu kan juga akibat dari kondisi kestabilan politik yang sudah sejak pas demo sampai sekarang. Jadi bukan faktornya bukan hanya Bu Sri Mulyani saja. Ada banyak faktor," pungkasnya.

Sebelumnya, Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa Roby Rushandie menilai Sri Mulyani menjadi sosok yang sangat disukai investor global. Kedekatannya dengan investor global memudahkan RI merealisasikan kebijakan penarikan surat utang.

"Tentunya dengan isu ini kalau saya perkirakan jika memang benar-benar mundur, maka financial market pasti anjlok. Juga ya apalagi pasar saham, kemudian rupiah dan juga pasar obligasi," kata Roby dikutip dari detikFinance.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan, mundurnya Sri Mulyani akan berdampak pada pasar. Menurutnya, political announcement secara empiris akan berdampak pada nilai tukar dan IHSG.

"Jadi kemungkinan kalau Ibu Sri Mulyani mundur, itu pasti akan berdampak pada depresiasi rupiah ya terhadap US dollar dan turunnya IHSG. Itu sudah proven karena based on empirical studies," ujar Esther, dalam kesempatan yang sama.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads