Pentingnya literasi keuangan digaungkan dalam Business Talk sesi 2 di gelaran LPS Finance Festival yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya. Tokoh nasional, perbankan, hingga komedian sepakat bahwa edukasi keuangan harus dimulai dari sekarang.
Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Didik Madiyono menyebut bahwa keberadaan LPS sangat krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.
"Kami bekerja sama dengan Transmedia untuk mengenalkan LPS ke masyarakat. Intinya, simpanan di bank itu aman karena ada LPS. Dulu saat krisis, ada 16 bank dicabut izinnya dan belum ada penjaminan. LPS hadir untuk mengisi kekosongan itu," jelas Didik, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, kehadiran LPS menjadi benteng terakhir bagi masyarakat dalam menyimpan uang di bank. Karena itu, pemahaman soal keberadaan dan fungsi LPS perlu terus disosialisasikan agar masyarakat makin percaya dan tenang dalam menabung.
Sementara itu, profesional banker dari Bank Jatim Winardi Legowo menambahkan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mendorong literasi sekaligus inklusi keuangan.
"Anak muda sekarang gak suka ke cabang. Semua harus serba simpel. Maka teknologi harus dimanfaatkan agar akses produk dan layanan perbankan makin mudah," ujarnya.
Menurutnya, transformasi digital di sektor perbankan bukan cuma soal sistem, tapi juga soal bagaimana masyarakat bisa melek finansial dan memanfaatkannya dengan bijak.
"Saat ini semua pasti mengarah pada meng-empowering teknologi yang ada sehingga mampu berkontribusi, di samping literasi juga inklusi," bebernya.
Tak kalah menarik, Muhammad Nuh, tokoh nasional yang juga mantan Mendikbud RI, menyentil pentingnya mencari ilmu di luar kurikulum.
Menurutnya, literasi keuangan adalah salah satu skill yang belum tentu diajarkan di bangku sekolah, tapi sangat penting dalam kehidupan nyata.
"Jangan andalkan ilmu dari bangku sekolah saja. Ilmu bisa didapat dari mana saja. Kunci sukses itu jadi pembelajar sejati," tegas Nuh.
Ia juga mengingatkan bahwa kemampuan membangun jejaring dan belajar dari berbagai sumber adalah keterampilan hidup yang harus diasah terus-menerus.
"Kurikulum itu salah satu cara dapat pengetahuan. Lebih penting pengetahuan itu sendiri," katanya.
Dalam suasana yang lebih santai, komedian Cak Lontong pun tak ketinggalan memberikan pandangannya. Lewat gaya khasnya, ia menyampaikan pesan serius, masyarakat perlu terus diedukasi soal pentingnya menabung dan mempercayakan simpanannya pada lembaga keuangan yang aman.
"Saya yakin naruh uang di bank. Tapi memang harus lebih sering edukasi ke masyarakat," ujarnya disambut tawa hadirin.
(auh/hil)