LPS Financial Festival 2025 resmi digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (6/8/2025). Festival ini menjadi momentum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus meningkatkan literasi keuangan nasional, khususnya bagi generasi muda di Jawa Timur.
Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono menekankan pentingnya masyarakat memahami sistem keuangan dan fungsi LPS sebagai penjamin dana di perbankan. Dalam membuka acara, Didik menyampaikan bahwa keberadaan LPS menjadi bentuk nyata perlindungan bagi para nasabah.
"LPS itu yang menjamin tabungan saya, deposito saya di bank. Jadi bapak/ibu tidak perlu takut. Jadi kalau banknya ditutup, 5 hari kerja simpanan yang clear bisa dicairkan. Itu dharma bhakti LPS mendukung kepercayaan masyarakat di perbankan," ujar Didik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Chairul Tanjung dan pihak Transmedia yang menjadi mitra penyelenggara festival ini.
"Terima kasih Pak CT (untuk terselenggaranya acara ini), memang konsepnya menarik dan sejalan dengan misi LPS untuk meningkatkan literasi keuangan, dan mengenalkan LPS kepada masyarakat semua generasi muda di Jatim. Ini perjuangan tersendiri, sejak saya masuk LPS kayaknya awareness masyarakat itu masih kurang," katanya.
LPS Financial Festival dirancang sebagai sarana edukasi inklusif untuk mendorong masyarakat lebih sadar risiko dan manfaat penjaminan simpanan. Festival ini digelar dua hari, 6-7 Agustus, sebagai bagian dari peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI sekaligus usia LPS yang genap 20 tahun.
"Acaranya nantinya akan diselenggarakan di dua kota besar. Pertama di Surabaya dan selanjutnya di Medan. Di Agustus ini juga bagian dari peringatan 80 tahun kemerdekaan RI. Sekaligus merayakan LPS sudah 20 tahun usianya. Tapi perlu perjuangan keras untuk dikenalkan kepada kalian," lanjut Didik.
Ia mengungkapkan, masyarakat perlu melek keuangan agar mampu membuat keputusan finansial yang cerdas. LPS ingin mendorong pemahaman soal sistem penjaminan agar publik terhindar dari risiko kerugian.
"Festival ini dirancang sebagai sarana edukasi keuangan yang lebih inklusif kepada masyarakat. Kami ingin mendorong mengenal manfaat penjaminan keuangan LPS dan mampu membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Jadi diharapkan masyarakat lebih paham dan terhindar dari risiko permasalahan keuangan. Paling aman menabung di bank, sudah aman, dijamin LPS lagi," tegasnya.
"Aset LPS Rp 250 T untuk menjamin simpanan. Tiap tahun bisa nambah Rp 25-30 T dari surplusnya. Mudah-mudahan sistem keuangan kita aman terkendali sehingga aset LPS makin bertambah dan anda semua lebih yakin," sambungnya.
Didik juga menepis isu simpang siur mengenai rencana pemblokiran rekening pasif yang sempat meresahkan publik. Ia menegaskan ketentuan tersebut telah dicabut.
"Kemarin gaduh simpanan tidak digunakan di bank akan terblokir. Jangan khawatir, jangan kemudian nyimpan di bank gak aman. Ketentuan itu sudah dicabut lagi. Sebagian simpanan ada yang ditabung, jadi rekening aktif, kalau bisa bertambah saldonya. Jadi lama-lama misal ada planning mau sekolah lagi, kerja, untuk anak, nah itu mempersiapkannya dengan cara menabung tadi," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa LPS hadir untuk memberikan kepastian dan kepercayaan kepada para nasabah sebagai bentuk pengabdian.
"Saya mewakili LPS dan teman-teman di sini ingin mendekatkan diri kepada nasabah. LPS itu kerja seperti ibadah memberi kepastian kepada nasabah. Mari kita kerjasama, saling menjaga supaya masyarakat makin percaya di sistem perbankan, dana masyarakat dikelola dengan aman, akhirnya dampaknya pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Pada LPS Financial Festival hari pertama ini, sesi panel juga menghadirkan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun yang membahas ketahanan sistem keuangan daerah. Sementara di sesi selanjutnya hadir juga Mohammad Nuh dan Cak Lontong, serta bintang tamu Raffi Ahmad yang turut membagikan kisah inspiratif.
Di kelas bisnis, edukasi finansial diberikan oleh influencer saham Ellen May, Daud Kurnia, dan Adrian Maulana.
(auh/hil)