Kisah 3 Mahasiswa di Malang Bangun Bisnis dari Nol hingga Cuan

Kisah 3 Mahasiswa di Malang Bangun Bisnis dari Nol hingga Cuan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 27 Jul 2025 13:20 WIB
Binusian Malang yang telah sukses mengembangkan usaha dengan berkuliah dan gelaran Entrepreneurial Odyssey
Binusian Malang yang telah sukses mengembangkan usaha dengan berkuliah dan gelaran Entrepreneurial Odyssey/Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Tiga mahasiswa Binus Malang membuktikan bahwa kuliah bukan halangan untuk merintis bisnis. Lewat program Entrepreneurial Odyssey, kampus ini mencetak entrepreneur muda yang tak hanya cuan, tapi juga berdampak sosial.

Technopreneur muda menjadi kebutuhan mendesak di tengah pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Menyadari hal itu, Bina Nusantara (Binus) Malang mengokohkan perannya sebagai Digital Technopreneur Campus.

Program Studi Entrepreneurship Business Creation (EBC) disiapkan untuk dalam misi mencetak wirausaha unggul. Selain menggelar Entrepreneurial Odyssey sebagai gambaran atau pengenalan terhadap tantangan yang dihadapi oleh entrepreneur atau wirausaha dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Program Studi Entrepreneurship Business Creation Binus University Etsa Astrid Setiyati menjelaskan bahwa program Entrepreneurial Oddysey merupakan sebuah program yang digunakan untuk memperkenalkan entrepreneurship atau dunia bisnis kepada siswa SMA dan masyarakat umum, termasuk juga kepada orang tua.

ADVERTISEMENT

"Program ini kami jalankan selama dua minggu penuh, termasuk trial class, produk exhibition dari program mahasiswa yang sedang menempuh Enrichment Track Entreprenuership, hingga berbagai workshop," ujar Etsa kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025).

Etsa juga menambahkan bahwa kegiatan Entrepreneurial Oddysey tidak hanya memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran di Binus Malang. Akan tetapi, juga sebagai ajang memperkenalkan karya dan proses yang dijalani oleh mahasiswa secara langsung.

Di samping itu, Etsa juga menegaskan bahwa program studi Entrepreneurship Business Creation ini telah meraih akreditasi Internasional dari Assosiation to Advance Collegiate School of Business (AACSB).

Pihaknya menjelaskan bahwa akreditasi ini hanya dimiliki kampus seperti UGM, UI, ITB dan Binus University.

"Ada berbagai kegiatan yang tujuannya memperkenalkan apa itu entrepreneur, business creation, belajarnya apa saja, prosesnya bagaimana, nah itu yang kami kenalkan di Entrepreneurial Odysseys," tegas Etsa.

Tahun ini, Entrepreneurial Odyssey digelar Binus Malang juga menampilkan kisah inspiratif dari tiga pengusaha muda Binusian yang telah membuktikan bahwa semangat technopreneurbisa diwujudkan sejak bangku kuliah.

Mereka adalah Kun Sentanawan, mahasiswa Business Creation BINUS yang juga akan segera menyelesaikan studinya, memimpin Wishka Company, perusahaan produksi tas custom yang menjadi mitra bagi berbagai brand lokal di Indonesia.

Bisnis ini tak hanya bertumbuh secara finansial dengan capaian omset tiga digit per bulan tetapi juga memberi dampak sosial nyata dengan membuka lapangan kerja bagi 25 orang karyawan, mayoritas berasal dari masyarakat di wilayah Jawa Timur.

Kun menjadi bukti bahwa mahasiswa belum lulus pun bisa membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas.

Berikutnya adalah Bintang Anugrah Putra, juga mahasiswa Business Creation, merintis Brilla Futura,perusahaan jasa event organizer, wedding, dan travel sejak 2018. Bisnis ini tumbuh secara organik dari proyek-proyek kecil hingga kini menangani beragam acara profesional.

Dengan struktur kerja berbasis kombinasi tim inti dan freelancer, Brilla Futura telah menciptakan kesempatan kerja bagi puluhan talenta kreatif lokal dan mencatatkan omzet bulanan di kisaran puluhan juta rupiah, bergantung pada skala proyek yang dijalankan.

Selain berdampak secara ekonomi, bisnis ini juga menjadi wadah produktif bagi anak muda di sekitar Malang untuk berkarya secara profesional di industri hiburan dan pariwisata.

Dari ranah kreatif digital, Mohammad Rizal Akbar Naufaldy, mahasiswa tahun akhir di Binus Malang, telah mendirikan Awwa Studio, agensi desain yang memproduksi elemen grafis untuk platform global Canva. Meski masih dalam masa studi, Rizal telah berhasil mempekerjakan tim dan menjalankan bisnis dengan pendapatan dua digit per bulan.

Awwa Studio menjadi bukti bahwa skala kecil tidak membatasi jangkauan global, dan bahwa mahasiswa pun bisa membangun dampak nyata melalui produk digital yang relevan dan mendunia.

Kisah ketiga Binusian ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan kurikulum yang relevan, ekosistem pembelajaran yang kolaboratif, serta keberanian untuk memulai, mahasiswa dapat mengubah ide menjadi bisnis yang berkembang dan berdampak luas.




(mua/hil)


Hide Ads