Kebijakan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dalam menjalin kerja sama pemasaran komoditas pertanian dengan kota-kota besar membawa dampak positif bagi petani. Kini, mereka kembali semangat menanam padi berkat kenaikan harga gabah.
Petani padi, khususnya di Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, mengaku menjadi bersemangat menanam padi. Pasalnya, mereka tak lagi dihantui kekhawatiran akan anjloknya harga gabah pascapanen. Melalui skema standarisasi harga gabah kering panen (GKP) yang dibeli Bulog hingga Rp6.500/kg, harga gabah melonjak signifikan bahkan menembus Rp7.100/kg.
"Saat ini harganya bagus. Kemarin bisa Rp6.500 sekarang bahkan bisa tembus Rp7.100/kg," ucap Warsyid, seorang petani dari Kelomok Sekarsari Barokah Sejahtera, dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warsyid mewakili para petani mengapresiasi perhatian Mas Dhito bersama jajaran Pemkab Kediri. Pendampingan aktif dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga menjadi motivasi tersendiri bagi petani untuk terlibat aktif dalam program swasembada pangan.
"Itulah yang menjadi motivasi bagi semua petani. Kami ucapkan banyak terima kasih sehingga kami dapat terlibat langsung dalam program pemerintah terkait swasembada pangan," tambah Wasyid.
Untuk memperluas komoditas pangan ini, Mas Dhito bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Kerja sama ini ditindaklanjuti oleh KUB Panjalu Jayati, yaitu gabungan kelompok tani di Kecamatan Purwosari, dengan PT Food Station Tjipinang.
Sejak April hingga pertengahan Mei 2025, telah dilakukan empat kali pengiriman gabah dan beras pecah kulit ke badan usaha milik Pemprov DKI tersebut. Kerja sama ini tak hanya dalam pemasaran, tetapi juga dalam peningkatan kualitas panen, termasuk bantuan benih padi.
Melalui kerja sama yang membuahkan hasil berupa peningkatan harga gabah, Warsyid mengaku banyak petani kini termotivasi untuk menanam padi kembali di musim kemarau basah ini, yang biasanya dialihkan untuk tanaman jagung. Ketersediaan pupuk yang memadai turut menunjang semangat tersebut.
"Dari teman-teman petani menghendaki di musim kemarau basah ini untuk mencoba tanam padi lagi (ketiga kali)," bebernya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Sukadi, menjelaskan bahwa kerja sama ini berbentuk contract farming, di mana PT Food Station memberi bantuan benih padi sebanyak 500 kg.
"Kita juga akan bekerja sama dengan Food Station bagaimana menanam padi dengan sistem yang tepat, baik benih, pupuk, maupun pemupukan di lahan seluas 50 hektar," jelasnya.
Jika kualitas panen meningkat, lahan tersebut direncanakan menjadi area percontohan. Gapoktan dari wilayah lain pun akan dilibatkan agar turut termotivasi. Sukadi menambahkan, pihaknya juga mendorong kolaborasi lebih lanjut dengan penggilingan padi lokal untuk memproduksi beras premium maupun medium.
"Kita juga mendorong Food Station ini bisa bekerja sama dengan penggilingan padi di Kabupaten Kediri untuk memproses gabah menjadi beras, baik itu premium maupun medium," pungkasnya.
(akn/ega)