Jelang Idul Adha Harga Sapi di Kota Probolinggo Meroket hingga 40%

Jelang Idul Adha Harga Sapi di Kota Probolinggo Meroket hingga 40%

M Rofiq - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 22:45 WIB
Suasana menjelang Idul Adha di Pasar Hewan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Suasana menjelang Idul Adha di Pasar Hewan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Kota Probolinggo -

Jelang Hari Raya Idul Adha harga sapi potong terus mengalami kenaikan. Salah satunya di Pasar Hewan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Kenaikan harga ini terjadi sejak seminggu lalu. Mulai dari sapi lokal hingga sapi impor, rata-rata kenaikan harga antara 10% hingga 40%, tergantung jenis sapinya.

Untuk sapi Madura, harga saat ini di kisaran Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Sebelumnya harganya di kisaran Rp 3 juta. Sapi impor jenis Limosin harga sebelumnya di kisaran Rp 15 juta, kini tembus di atas Rp 20 juta. Pemicunya karena banyak pedagang yang menyimpan sapi untuk Idul Adha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Naik hingga40%, sekarang pokok ada sapi gemoy langsung dibeli oleh pedagang, naik biasanya sapi harga Rp 10 juta sekarang menjadi Rp15 juta, ini yang saya bawa saya harga Rp 12 juta menjadi Rp 17 juta," ujar Saiful Islam, salah satu pedagang di Pasar Hewan Jrebeng, Selasa (6/5/2025).

Selain itu, Probolinggo sendiri merupakan salah satu penghasil ternak sapi terbesar di Jawa Timur. Banyak pedagang dari luar kota mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Jakarta.

ADVERTISEMENT

Saiful sendiri mengakui bahwa pedagang selalu datang untuk membeli sapi dalam partai besar. Hampir setiap 2 pekan sekali. Rata-rata pedagang Probolinggo bisa mengirim sapi hingga 900 ekor ke luar kota.

"Ini dikirim ke Banjar Negara dan wilayah Jawa Barat hingga Jakarta, ini sapi dari Lumajang kota dan Kabupaten Probolinggo masuk ke pasar sapi Kota Probolinggo. Pembelinya ramai," kata Saiful, Selasa (6/5/2025).

Husain pedagang sapi yang lain mengatakan jelang Hari Raya Idul Adha harga sapi selalu naik dan pembeli baik lokal hingga luar kota berdatangan ke pasar hewan tersebut.

"Harga sapi naik karena menjelang Hari Raya Idul Adha, sapi dikirim ke Bandung dan Tasik Malaya atau ke wilayah Jawa Baratan, hari ini sapi saya bawa laku 3 ekor tinggal 1 ekor masih" ujar Husain.

Masih adanya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak mempengaruhi minat pembeli. Selain itu petugas dari Dinas Peternakan Pemerintah Kota Probolinggo terus memantau saat sapi-sapi masuk pasar.

Ada prediksi bahwa kenaikan harga sapi, termasuk di Pasar Hewan Jrebeng Lor Kota Probolinggo akan terus terjadi hingga minggu terakhir bulan Mei 2025 atau mendekati Hari Raya Idul Adha.




(dpe/abq)


Hide Ads